GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM

Glucagon like peptide-1 Receptor Agonist (GLP-1RA) merupakan salah satu agen incretin based therapy. GLP-1RA sudah direkomendasikan oleh American Diabetes Association dan European Association for The Study of Diabetes sebagai opsi lini kedua untuk penatalaksanaan diabetes tipe 2. [1,2]

Inkretin merupakan hormon yang disekresi oleh sel-sel di midgut yang akan mempotensiasi glucose-dependent insulin secretion. [3] GLP-1 endogen/alami dihasilkan oleh gen proglukagon pada sel L di usus halus dan disekresi sebagai respon terhadap intake glukosa. GLP-1 berikatan secara spesifik pada reseptor GLP-1, reseptor ini diekspresikan pada sejumlah jaringan yakni sel beta pankreas, duktus pankreas, mukosa gaster, ginjal, paru, jantung, hepar, kulit, sel imun dan hipotalamus. Dalam kerjanya, GLP-1 alami  mempunyai waktu paruh yang pendek (sekitar 1-2 menit) karena mengalami degradasi oleh enzim dipeptidil peptidase-4 (DPP-4). [4,5]

Berbeda dengan GLP-1 alami, GLP-1RA sintetik lebih resisten terhadap proses degradasi enzim DPP-4, sehingga memberikan waktu paruh yang lebih panjang untuk efeknya. Baik GLP-1 alami maupun GLP-1RA sintetik akan berikatan secara spesifik pada reseptor GLP-1 dan menstimulasi glucose-dependent insulin secretion dari sel beta pankreas. [4,5] Pada awalnya GLP-1RA sintetik ditujukan untuk mengontrol hiperglikemia pada kasus diabetes melitus (DM) tipe 2 [1-5], namun sejumlah studi mengungkapkan adanya manfaat tambahan terhadap kardiovaskular [3,4,6-8], dislipidemia [4,9-11], pengurangan berat badan [4,12,13] hingga perlemakan hati non-alkoholik. [12,14,15]

Referensi