Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan

Oleh :
Meili Wati

Manajemen hipertiroid dalam kehamilan sangat kompleks, utamanya karena terapi hipertiroid yang tersedia saat ini berisiko menyebabkan efek buruk pada janin. Hipertiroid diperkirakan terjadi pada 0,1 hingga 0,4% kehamilan, dimana mayoritas disebabkan oleh penyakit Graves. Hipertiroid telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.

Hipertiroid juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada janin dan selama periode neonatus. Selain itu, thyroid stimulating hormone (TSH) memiliki struktur yang mirip dengan human chorionic gonadotropin (hCG), sehingga hipertiroid selama kehamilan akan meningkatkan risiko tirotoksikosis gestasional.[1]

Hipertiroid pada kehamilan didefinisikan sebagai peningkatan kadar hormon tiroid fT4 (free T4) atau T4 diikuti dengan penurunan kadar TSH. Kebanyakan kasus hipertiroid pada wanita hamil terjadi pada pasien yang memang memiliki riwayat penyakit tiroid dan sudah dalam pengobatan. Hipertiroid pada kehamilan dapat disebabkan oleh penyakit Graves, struma multinodular, tiroiditis, dan adenoma toksik.[2-4]

Referensi