Evaluasi palpitasi di yankes primer harus dimulai dengan mempertimbangkan penyebab umum seperti aritmia, hipertiroid, gangguan kecemasan, dan anemia. Identifikasi penyebab tersebut penting karena palpitasi dapat menjadi gejala dari kondisi jantung serius atau sekunder terhadap penyakit sistemik lain.
Anamnesis perlu mencakup durasi, frekuensi, dan pemicu palpitasi, serta gejala tambahan seperti nyeri dada, pusing, atau sesak napas. Hal ini membantu dalam membedakan palpitasi akibat kondisi jinak, seperti sinus takikardia akibat stres atau aktivitas fisik, dari kondisi patologis seperti atrial fibrilasi atau takikardia supraventrikular.
Pemeriksaan fisik dapat mendeteksi tanda klinis yang mendukung diagnosis tertentu, seperti takikardia, hipertensi, atau murmur jantung. Elektrokardiogram (EKG) adalah alat diagnostik awal untuk mendeteksi adanya aritmia atau perubahan struktural jantung, tetapi pada aritmia intermiten (seperti atrial fibrilasi) EKG yang normal tidak mengeksklusi aritmia. Pada pasien dengan riwayat yang mengarah ke gangguan endokrin atau anemia, tes laboratorium seperti kadar TSH, hemoglobin, dan elektrolit dapat dilakukan.[1-4]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)