Happy Hypoxemia pada COVID-19

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM,Fellow IDF

Belum lama ini, Tobin et al mempresentasikan tiga kasus happy hypoxemia yang merupakan komplikasi dari coronavirus disease 2019 atau COVID-19. Pasien ditemukan memiliki oksigenasi darah yang sangat rendah, tetapi tidak ada gejala sesak napas atau dyspnea. Fenomena ini dikenal dengan happy hypoxia atau lebih tepatnya silent/ happy hypoxemia.[1]

Hal serupa dilaporkan melalui studi kohort pada pasien COVID-19 dengan gejala berat di Wuhan, di mana hanya 19% pasien yang mengeluh sesak napas. Sebanyak 62% dari pasien COVID-19 dengan gejala berat dan 46% dari pasien yang akhirnya menjalani intubasi, ventilasi mekanik, atau meninggal, tidak datang dengan keluhan sesak napas.[2]

Pada pasien COVID-19, derajat keparahan hipoksemia bersifat independen terhadap mortalitas rawat inap, tetapi tetap menjadi salah satu prediktor penting bahwa pasien berisiko membutuhkan perawatan intensif.[3,4,5]

Referensi