Jadwal vaksinasi human papillomavirus atau HPV sebanyak dua kali dilaporkan sudah cukup untuk mencegah infeksi HPV, yang merupakan virus penyebab kanker serviks dan kanker anogenital lain. Sebelumnya, vaksin HPV disarankan untuk diberikan tiga kali. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa vaksinasi HPV dua kali sama baiknya dengan vaksinasi HPV tiga kali.[1]
Vaksin HPV sudah direkomendasikan sejak tahun 2006 dengan jumlah tiga dosis, yang dimulai pada usia 15–26 tahun. Akan tetapi, cakupan vaksinasi HPV masih berada di bawah target rata-rata, terutama di daerah pendapatan rendah (low-income). Hal ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab cakupan rendah, terutama karena harga vaksin HPV tergolong mahal.[1,2]
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksinasi HPV dapat dilakukan dua kali saja dengan hasil yang sama baiknya dengan vaksinasi tiga kali. Hal ini dapat mengurangi biaya medis yang dikeluarkan dan membantu meningkatkan cakupan vaksin HPV.[1-3]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Meites E, Kempe A, Markowitz LE. Use of a 2-Dose Schedule for Human Papillomavirus Vaccination — Updated Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2016;65(49):1405–1408.
2. Bruni L, Diaz M, Barrionuevo-Rosas L, et al. Global estimates of human papillomavirus vaccination coverage by region and income level: A pooled analysis. Lancet Glob Heal. 2016;4:e453–63.
3. Fadhila S. Sekilas tentang Vaksin HPV. IDAI. 2017. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-hpv
4. American Academy of Pediatrics. The HPV Vaccine Schedule. AAP. 2017;3–4.
5. Donken R, Schurink-Van’t Klooster TM, Schepp RM, et al. Immune responses after 2 versus 3 doses of hpv vaccination up to 41/2 years after vaccination: an observational study among Dutch routinely vaccinated girls. J Infect Dis. 2017;215:359–67.
6. Huang LM, Puthanakit T, Cheng-Hsun C, et al. Sustained immunogenicity of 2-dose human papillomavirus 16/18 AS04-adjuvanted vaccine schedules in girls aged 9-14 years: A randomized trial. J Infect Dis. 2017;215:1711–9.
7. MIMS Indonesia. Cervarix. MIMS.com. 2017. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/cervarix/
8. MIMS Indonesia. Gardasil. MIMS.com. 2017. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/gardasil
9. Satgas Imunisasi PAPDI. Jadwal Imunisasi Dewasa. PAPDI. 2013.
10. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi 2017. IDAI. 2017. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017
11. Rosadi M. Hubungan Frekuensi Paparan Pornografi di Internet terhadap Onset Hubungan Seksual Pranikah. ETD Gadjah Mada University. 2016.
12. Susanto T, Rahmawati I, Wuryaningsih EW, et al. Prevalence of factors related to active reproductive health behavior: a cross-sectional study Indonesian adolescent. Epidemiol Heal. 2016;38:e2016041.
13. Patel H, Wellings K, Collumbie M, et al. Sexual behaviour in context: a global perspective. Lancet. 2006;368:1706–28.
14. Bergman H, et al. Comparison of different human papillomavirus (HPV) vaccine types and dose schedules for prevention of HPV‐related disease in females and males. Cochrane Database of Systematic Reviews 2019, Issue 11. Art. No.: CD013479.
15. Basu P, et al. Two-dose recommendation for Human Papillomavirus vaccine can be extended up to 18 years - updated evidence from Indian follow-up cohort study. Papillomavirus Res. 2019 Jun;7:75-81.