Alo dr. Diah Puspitosari, SpKK. Saya memiliki pasien wanita usia 20 tahun dgn keluhan jerawat beruntusan di dahi yg tidak kunjung sembuh. Pasien didiagnosa...
Tatalaksana jerawat beruntusan di dahi yang tidak kunjung sembuh - Kulit Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Tatalaksana jerawat beruntusan di dahi yang tidak kunjung sembuh - Kulit Ask the Expert
Alo dr. Diah Puspitosari, SpKK. Saya memiliki pasien wanita usia 20 tahun dgn keluhan jerawat beruntusan di dahi yg tidak kunjung sembuh. Pasien didiagnosa psoriasis sejak 1 tahun yg lalu, oleh dokter diberi terapi clobetasol krim dmn pd saat itu psoriasis muncul hampir di seluruh tubuh pasien.
Sejak 2 bulan terakhir, pasien mengatakan psoriasisnya seringnya muncul di daerah dahi dan alis, dan selalu diolesi salep clobetasol saat kambuh. Setelah 1 bulan pemakaian clobetasol, muncul jerawat beruntusan di dahi.
Ketika pasien mengolesi jerawat bruntusannya dgn skincare acne yg mengandung salicylic acid/sulfur/benzoil peroxide (benzolac krim) ataupun bahan eksfolian lainnya, psoriasisnya didahi menjadi kambuh.
Saat psoriasis kambuh pasien mengolesinya dgn clobetasol lg dan jerawatnya menjadi semakin banyak. Pasien sudah saya edukasi agar menghentikan pemberian clobetasol, dan bila psoriasis kambuh bisa diberikan pelembap yg mengandung ceramide. Untuk tatalaksana acne nya bagaimana ya dok? Apa perlu pemberian antibiotik sistemik sesuai tatalaksana acne? Mohon penjelasannya, terima kasih.
ALO dokter
Terima kasih atas partisipasinya dalam forum ini. Kasus yang menarik ya dok, karena pasien memiliki penyakit kronik psoriasis yang tentu merupakan tantangan tersendiri untuk pengobatannya.
Saya sepakat dengan dokter mengenai penggunaan klobetasol untuk lesi psoriasis di wajah memang tidak disarankan. Penggunaan kortikosteroid tentu harus dalam pengawasan dan resep dari dokter. Jadi dalam hal ini lesi psoriasisnya sendiri harus dikelola pula dengan tepat.
Lesi akne yang timbul di dahi bisa jadi merupakan lesi yang timbul akibat penggunaan kortikosteroid tersebut. Untuk jelasnya saya lampirkan link berikut. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459207/
Tata laksananya, sebetulnya masih dapat menggunakan terapi akne pada umumnya seperti penggunaan benzoil peroksida ataupun sulfur. Namun ini ternyata memicu lesi psoriasisnya sehingga menjadi sulit. Penggunaan bahan lain seperti bahan topikal derivat vitamin A misalnya retinol atau adapalen dapat dipertimbangkan. (pada umumya kedua bahan ini lebih non iritatif dibandingkan tretinoin). Namun sekali lagi hati-hati juga dengan lesi psoriasisnya. Penggunaan antibiotika sistemik untuk kasus ini sepertinya tidak diperlukan.
Saran saya, tangani psoriasisnya terlebih dahulu agar terkendali dengan penggunaan bahan topikal yang tepat (apabila menggunakan kortikosteroid yang paling mungkin dengan potensi sedang saja seperti desoksimetason atau mometason furoat), menghindari faktor pencetusnya. Untuk perawatan wajahnya boleh menggunakan pelembap dengan sediaan gel, krim gel atau losion, atau krim dengan sediaan yang tidak begitu berminyak dan penggunaan sabun pencuci wajah yang dapat mengangkat minyak berlebih dengan kandungan antiinflamasi natural misalnya aloevera, green tea, chamomile.
Sementara masukan saya demikian semoga dapat membantu.