1. Berusahalah agar menginput banyak jenis kegiatan/tindakan bukan hanya jumlah tindakan nya.

2. Selalu gunakan tanda tangan dan cap basah jika bekerja pada instansi pemerintah untuk dokumen yang di unggah karena dari situ bisa dinilai keabsahannya.

3. Pastikan dokumen yang di unggah berupa format PDF tanpa memandang jenis dokumen yang di unggah. Misalnya foto register atau foto kegiatan HARUS diubah dalam bentuk PDF dg ukuran maksimal 250 kB.

4. Perhatikan periode kegiatan yang di unggah. Periode kegiatan bisa di unggah perbulan, pertriwulan, persemester atau pertahun dengan kelebihan dan kekurangan nya masing-masing untuk cara. InsyaAllah kedepan nya akan saya tulis perihal tersebut.

5. Jika bekerja pada 2 atau 3 tempat berbeda, SEMUA nya bisa di unggah dalam dokumen terpisah untuk mendapatkan SKP pada masing-masing tempat kerja tersebut

Bagian kedua: Apa yang sebaiknya tidak dilakukan.

1. Mengecek validasi SKP PLATFORM seperti jadwal pemberian obat tetes mata. Ketahuilah, proses validasi memerlukan waktu yang lama karena prioritas adalah pada yang SIP nya mendekati habis masa berlakunya. Jadi jika SIP sejawat masih lama waktu berlakunya, unggah saja dan cukup pantau sekali sebulan.

2. Mempertanyakan apalagi menghitung berapa SKP yang akan didapatkan. Jangan merepotkan diri sendiri. Tugas kita hanyalah unggah dokumen dan mengenai berapa jumlah SKP yg didapatkan terima saja. Adapun pada tulisan saya sebelumnya tentang jumlah kemungkinan SKP yg didapat, adalah perhitungan maksimal dg asumsi semua berkas di terima verifikasinya.

Bersambung insyaAllah