Salam sejawat,Saya hendak menanyakan perihal aspek kecocokan tdknya suatu metode kontrasepsi. Banyak pasien menanyakan perihal KB mereka cocok tdknya ketika...
Membedakan Cocok Tidaknya Kontrasepsi - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Membedakan Cocok Tidaknya Kontrasepsi
Salam sejawat,
Saya hendak menanyakan perihal aspek kecocokan tdknya suatu metode kontrasepsi. Banyak pasien menanyakan perihal KB mereka cocok tdknya ketika ada gangguan terutama pada aspek haid.
Bahkan kadang keluhan tdk selalu sesuai dgn efek samping yg mungkin muncul sprti misalnya ada user yg mengeluhkan amenorrhea sejak ia menggunakan KB IUD Copper T, sdh dipastikan tdk hamil, namun sejak menggunakan IUD tsb dia menyatakan tidak haid sama sekali (sdh sejak 5-6 bulan katanya).
Dalam kondisi demikian apakah boleh lgsg mengganti metode KBnya untuk melihat apa mgkn mmg krn itu atau harus dilakukan evaluasi lain dulu ya?
Terima kasih.
Sebetulnya kalo menurut saya menentukan metide kontrasepsi yang cocok atau tidak seharusnya dilakukan di awal pada saat konseling KB.
Beberapa contoh hal yang harus diperhatikan saat memilih kontrasepsi :
- Apakah masih ingin punya anak lagi?
- Apakah memiliki penyakit tertentu? (misalnya cervicitis, diabetes mellitus)
- Apakah menginginkan perlindungan terhadap HIV dan infeksi menular seksual? dst.
Seperti yang dokter sebutkan di atas, terkadang pasien merasa "tidak cocok" padahal efek samping yang timbul tidak sesuai dengan KB yang digunakan. Bisa saja pasien ammenorrhea karena masih menyusui, misalnya. Dan di sanalah peran kita mengedukasi pasien. Membantu pasien membedakan mana yang efek samping kontrasepsi mana yang bukan. Dan membantu menentukan langkah lanjutannya.
Saya pernah dapat pasien terpasang IUD selama 1,5 tahun. Sebelumnya tidak ada keluhan tetapi dalam 6 bulan terakhir ada flek atau pendarahan di luar siklus haid. Setelah pemeriksaan ternyata penyebab perdarahannya cervical erosion. Memang bisa saja disebabkan oleh IUD, tapi bisa juga disebabkan oleh etiologi lain. Saat itu setelah konseling bersama pasien dan suami, diputuskan IUD dilepas.
Intinya sih kalo menurut saya, kita assess menyeluruh dok. Dan kalo yakin penyebab keluhan memang bukan karna KB maka kita edukasi. Kalo karna KB maka kita berikan opsi kontrasepsi lain. cmiiw.
dr.Bedry Qintha
Alo dokter Jonathan!
Sep 22, 2018 at 13:14 PM
Sebetulnya kalo menurut saya menentukan metide kontrasepsi yang cocok atau tidak seharusnya dilakukan di awal pada saat konseling KB.
Beberapa contoh hal yang harus diperhatikan saat memilih kontrasepsi :
- Apakah masih ingin punya anak lagi?
- Apakah memiliki penyakit tertentu? (misalnya cervicitis, diabetes mellitus)
- Apakah menginginkan perlindungan terhadap HIV dan infeksi menular seksual? dst.
Seperti yang dokter sebutkan di atas, terkadang pasien merasa "tidak cocok" padahal efek samping yang timbul tidak sesuai dengan KB yang digunakan. Bisa saja pasien ammenorrhea karena masih menyusui, misalnya. Dan di sanalah peran kita mengedukasi pasien. Membantu pasien membedakan mana yang efek samping kontrasepsi mana yang bukan. Dan membantu menentukan langkah lanjutannya.
Saya pernah dapat pasien terpasang IUD selama 1,5 tahun. Sebelumnya tidak ada keluhan tetapi dalam 6 bulan terakhir ada flek atau pendarahan di luar siklus haid. Setelah pemeriksaan ternyata penyebab perdarahannya cervical erosion. Memang bisa saja disebabkan oleh IUD, tapi bisa juga disebabkan oleh etiologi lain. Saat itu setelah konseling bersama pasien dan suami, diputuskan IUD dilepas.
Intinya sih kalo menurut saya, kita assess menyeluruh dok. Dan kalo yakin penyebab keluhan memang bukan karna KB maka kita edukasi. Kalo karna KB maka kita berikan opsi kontrasepsi lain. cmiiw.
Iya dok, soalnya kadang mudah sekali menyalahkan metode KBnya padahal kadang bukan krn KBnya juga.
Soalnya sering mmg pasien jg dpt KB tanpa edukasi yg lengkap shg akhirnya banyan salah pahamnya.
Terima kasih dok untuk insight dan masukannya.