Alo Dokter, mohon izin konsultasi dokterPasien anak usia 4 tahun, keluhan muncul lentingan seperti luka bakar sejak 1 minggu yang lalu. Awal muncul pada dahi...
Dermatitis dengan lesi lentingan seperti luka bakar sejak 1 minggu yang lalu pada anak - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Dermatitis dengan lesi lentingan seperti luka bakar sejak 1 minggu yang lalu pada anak
Alo Dokter, mohon izin konsultasi dokter
Pasien anak usia 4 tahun, keluhan muncul lentingan seperti luka bakar sejak 1 minggu yang lalu. Awal muncul pada dahi sebelah kiri, kemudian menyebar disekitar periorbita, disusul di regio oksipital, dan muncul juga di jari kedua tangan. Setelah bulla pecah meninggalkan bekas seperti krusta. Keluhan demam batuk pilek disangkal.
Utk gambar predileksi dan bentuknya seperti gambar yang saya lampirkan. Mohon petunjuknya dokter 🙏
ALO Dokter Annisa, kasus yang menarik, menurut saya bisa DD/ impetigo - perlu anamnesis dan pemeriksaan lebih lanjut.
Kalau jawaban dari Alomedika AI seperti berikut, Dok:
Direct Answer:
Pada anak usia 4 tahun dengan lentingan (bulla) yang menyebar dari dahi kiri ke periorbita, oksipital, dan jari tangan, tanpa demam/batuk/pilek, diagnosis banding utama adalah impetigo bulosa, herpes zoster (namun jarang pada anak sehat), atau kemungkinan bullous pemphigoid. Penting menyingkirkan infeksi berat seperti Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS) dan penyakit autoimun kulit.
Detailed Answer:
Anamnesis Penting:
- Riwayat kontak dengan penderita infeksi kulit.
- Riwayat penggunaan obat/topikal sebelumnya.
- Riwayat penyakit kronis, imunodefisiensi, atau penggunaan steroid.
- Apakah lentingan terasa nyeri/gatal?
- Perubahan kesadaran, kesulitan makan/minum, tanda infeksi berat.
Pemeriksaan Fisik:
- Distribusi lesi: impetigo biasanya mulai di wajah, menyebar ke ekstremitas.
- Karakter lentingan: impetigo bulosa → bulla tipis, mudah pecah, meninggalkan krusta kuning ("honey-crusted").
- Herpes zoster: lentingan berkelompok, satu sisi, dermatomal.
- SSSS: kulit mudah terkelupas (Nikolsky sign positif), biasanya disertai demam.
- Bullous pemphigoid: jarang pada anak, biasanya lebih luas, tidak selalu infeksi.
Pemeriksaan Penunjang:
- Swab cairan bulla untuk kultur bakteri (jika tersedia).
- Tzanck smear jika curiga herpes (jarang pada distribusi seperti ini).
- Pemeriksaan darah bila ada tanda infeksi sistemik.
Diagnosis Kemungkinan:
- Impetigo bulosa (paling sering pada anak, penyebab: Staphylococcus aureus).
- SSSS bila ada deskuamasi luas, demam, toksik.
- Herpes zoster (kurang khas, jarang menyebar ke jari).
- Bullous pemphigoid (jarang, diagnosis eksklusi).
Tata Laksana:
Perawatan di Rumah:
- Jaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun lembut.
- Kompres NaCl 0,9% pada lesi.
- Hindari menggaruk/memecahkan lentingan.
Obat:
- Topikal: Mupirocin salep 2%, oles tipis pada lesi 3x/hari selama 5-7 hari.
- Sistemik: Bila lesi luas/multiple/ada tanda infeksi sekunder, berikan antibiotik oral:
- Amoksisilin-klavulanat (misal: Augmentin) 40 mg/kg/hari (berdasarkan amoksisilin) dibagi 2 dosis, selama 7 hari.
- Alternatif: Cefadroxil (misal: Duricef) 30 mg/kg/hari dibagi 2 dosis.
- Antihistamin (misal: cetirizine) bila gatal.
Kapan Dirujuk:
- Lesi luas, melibatkan >10% permukaan tubuh.
- Ada tanda infeksi sistemik (demam tinggi, lemas, dehidrasi, penurunan kesadaran).
- Tidak membaik dalam 3 hari pengobatan.
- Ada dugaan penyakit autoimun kulit.
Catatan Obat:
- Mupirocin: oles tipis, hindari kontak dengan mata.
- Amoksisilin-klavulanat: efek samping diare, ruam. Hati-hati pada alergi penisilin.
- Cefadroxil: alternatif bila alergi penisilin.
Follow-up:
- Kontrol ulang 3-5 hari, monitor perbaikan lesi dan tanda infeksi.
Referensi:
Berdasarkan pedoman WHO, NICE, dan literatur infeksi kulit anak.
Silakan lengkapi data tambahan jika ada gejala sistemik, atau jika ada riwayat penyakit lain.