Alo dok, izin berpendapat dok. Setuju utk mengirim sekret vagina ke lab.klinik dahulu. DD yg diajukan bisa saja Vaginosis bakterial (BV) dan Kandidiasis Vulvovaginal (KVV) (keduanya tidak selalu dg keluhan gatal dan bisa terjadi pd wanita yg blm berhubungan seksual). Terapi dpt mnunggu menyesuaikan hasil temuan swab sekret vagina, namun jk pemeriksaan tsb tdk memungkinkan, maka dpt dilakukan tx syndromic approach. Berupa Fluconazol 150mg single dose dan Metronidazol 2 gr single dose. Berikan edukasi cara membasuh vagina yg benar (dari depan ke blkg), hindari penggunaan douche vagina maupun sabun2 vagina, basuh vagina setelah berhubungan seks, modifikasi gaya hidup seperti kurangi asupan makanan berlemak, kurangi BB jk obesitas/overweight. Mengingat sdh dg riwayat penggunaan metronidazol sblmnya, maka evaluasi penggunaan metronidazol saat ini, jika keluhan menetap maka dipertimbangkan pemberian alternatif lain seperti Clindamicin, atau dg metronidazol yg intravagina (misal Flagyl atau Flagystatin). Jangan lupa tetap anamnesis ttg riwayat hub.seks, partner seks, dan faktor2 risiko lain utk infeksi menular seksual.

Maaf dok, di deskripsi di atas dokter menyebutkan sudah 2 th menikah.. hehe jd bgmn ya apa sdh menikah blm.. :D Pap smear hanya dilakukan untuk pasien yang sudah pernah berhubungan seksual. Boleh boleh saja dilakukan sbg skrining dok.. 

Eh maksudnya sudah menikah dan 2 th mengeluhkan keputihan. Apa kah maksudnya berencana untuk hamil? Tidak ada salahnya melakukan pap smear, untuk skrining, juga sekalian inspekulo nya untuk mengambil sekret vagina utk pemeriksaan lab.

Bisa dok, kondisi BV dan servisitis bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan janin