Sore Dokter, mohon izin bertanya, saya memiliki seorang pasien dan dia menanyakan bahwa heart rate nya di pagi hari saat bangun tidur hanya 40 - 45x per...
Heart rate basal pasien 40-45 kali per menit - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Heart rate basal pasien 40-45 kali per menit
Sore Dokter, mohon izin bertanya, saya memiliki seorang pasien dan dia menanyakan bahwa heart rate nya di pagi hari saat bangun tidur hanya 40 - 45x per menit saja, namun tanpa menunjukan gejala apapun seperti sesak, mual, muntah, pusing, ataupun berkunang2.. namun setelah beraktifitas ringan biasa sehari2 maka heart rate akan kembali seperti semula, tp hanya berkisar di 60 - 65x per menit saja.. pasien ini berkata pada saya bahwa, mmg heart rate yang baik di pagi hari itu semakin rendah semakin bagus, dok..
yang mau saya tanyakan, apakah mmg benar spt itu dok? mengingat heart rate normal yang aman dan selama ini kita pakai adl 60 - 100x per menit.. Dan apakah perlu saya melakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut terhadap pasien tersebut walau tidak menunjukan gejala apapun?
Terimakasih..
Halo dok,
Setahu saya, resting heart rate untuk orang yang rajin olahraga (seperti atlet) memang bisa 40-60 bpm (bahkan bisa sampai 30-an) dan hal tersebut adalah normal-normal saja. Hal ini memang menunjukkan jantungnya sangat efektif memompa darah (dengan frekuensi pompa yang lebih sedikit sudah bisa mencukupi kebutuhan aliran darah tubuhnya). Biasanya ini bukan masalah selama tidak menunjukkan gejala apa2. Mungkin dokter dapat bertanya kembali apakah memang pasien rajin olahraga, dan bisa memeriksa ritmenya apakah teratur atau tidak. Bila ada gejala tertentu atau ritme tidak teratur, maka bisa disarankan untuk EKG dok.
Sekian dok, Cmmiw..
bisa juga ditanyakan riwayat pekerjaan dok,
saya ada pasien purnawiraan juga HR nya rendah,
jadi beberapa TNI/POLRI bs jada ada yg HR nya rendah karena terbiasa latihan.
Halo dok,
Setahu saya, resting heart rate untuk orang yang rajin olahraga (seperti atlet) memang bisa 40-60 bpm (bahkan bisa sampai 30-an) dan hal tersebut adalah normal-normal saja. Hal ini memang menunjukkan jantungnya sangat efektif memompa darah (dengan frekuensi pompa yang lebih sedikit sudah bisa mencukupi kebutuhan aliran darah tubuhnya). Biasanya ini bukan masalah selama tidak menunjukkan gejala apa2. Mungkin dokter dapat bertanya kembali apakah memang pasien rajin olahraga, dan bisa memeriksa ritmenya apakah teratur atau tidak. Bila ada gejala tertentu atau ritme tidak teratur, maka bisa disarankan untuk EKG dok.
Sekian dok, Cmmiw..
Untuk pada kasus pasien dengan HR dibawah 60x/m, perlu diperhatikan apakah adanya tanda tanda hemodinamik seperti hipotensi, altered mental status (pusing, sakit kepala, pingsan), tanda syok (akral dingin, crt<2"), nyeri dada iskemik, dan tanda tanda gagal nafas akut. Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan adalah EKG untuk menilai irama jantung karena terdapat kemungkinan pasien mengalami av blok.
Bila pada pasien tidak terdapat tanda tanda hemodinamik tidak stabil, pasien hanya cukup di obseevasi dan monitoring. Namun apabila terdapat tanda tidak stabil, penilaian irama perlu diperhatikan untuk menentukan terapi yang tepat pada pasien. Pada av blok derajat 1 dan derajat 2 tipe 1, biasanya diberikan sulfas atropin 0,5mg dengan dosis maksimal 3mg. Untuk av blok derajat 2 tipe 2 dan derajat 3 atau total av blok, biasanya pacu jantung transkutan menjadi pilihan sebelum kita rujuk ke dokter spesialis..
Semoga membantu ya dok. Cmiiw.
Untuk pada kasus pasien dengan HR dibawah 60x/m, perlu diperhatikan apakah adanya tanda tanda hemodinamik seperti hipotensi, altered mental status (pusing, sakit kepala, pingsan), tanda syok (akral dingin, crt<2"), nyeri dada iskemik, dan tanda tanda gagal nafas akut. Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan adalah EKG untuk menilai irama jantung karena terdapat kemungkinan pasien mengalami av blok.
Bila pada pasien tidak terdapat tanda tanda hemodinamik tidak stabil, pasien hanya cukup di obseevasi dan monitoring. Namun apabila terdapat tanda tidak stabil, penilaian irama perlu diperhatikan untuk menentukan terapi yang tepat pada pasien. Pada av blok derajat 1 dan derajat 2 tipe 1, biasanya diberikan sulfas atropin 0,5mg dengan dosis maksimal 3mg. Untuk av blok derajat 2 tipe 2 dan derajat 3 atau total av blok, biasanya pacu jantung transkutan menjadi pilihan sebelum kita rujuk ke dokter spesialis..
Semoga membantu ya dok. Cmiiw.
bisa juga ditanyakan riwayat pekerjaan dok,
saya ada pasien purnawiraan juga HR nya rendah,
jadi beberapa TNI/POLRI bs jada ada yg HR nya rendah karena terbiasa latihan.