halo dok alfonsus..

mau coba bantu jawab,

Mungkin untuk usia kehamilan bisa Dokter pastikan lagi dok menurut HPHTnya apakah benar sesuai dengan usia kehamilan 32 minggu. Karena kalau dilihat dari usia kehamilan 32 minggu dengan berat janin sekian cukup besar ya..

Lalu untuk tindakan vakum ekstraksi sendiri indikasinya apabila ibu sudah kelelahan dalam mencoba persalinan normal atau adanya penyakit cardovascular. Lalu juga dari sisi janin bisa dilakukan ekstraksi vakum apabila tidak ada kemajuan di kala 2 persalinan.

Untuk kontraindikasi :

1.  janin prematur (usia < 34 minggu)

2.  kepala tidak turun

3. adanya CPD

4. suspek makrosomia

Bila dilihat dari berat bayi dan usia kehamilannya memang sebenarnya masuk ke kontraindikasinya ya dok.. namun kembali lagi, ini perlu di perjelas dulu dari segi HPHT usernya.

dr.Retno Suparihastuti
Mei 18, 2018 at 08:05 AM

halo dok alfonsus..

mau coba bantu jawab,

Mungkin untuk usia kehamilan bisa Dokter pastikan lagi dok menurut HPHTnya apakah benar sesuai dengan usia kehamilan 32 minggu. Karena kalau dilihat dari usia kehamilan 32 minggu dengan berat janin sekian cukup besar ya..

Lalu untuk tindakan vakum ekstraksi sendiri indikasinya apabila ibu sudah kelelahan dalam mencoba persalinan normal atau adanya penyakit cardovascular. Lalu juga dari sisi janin bisa dilakukan ekstraksi vakum apabila tidak ada kemajuan di kala 2 persalinan.

Untuk kontraindikasi :

1.  janin prematur (usia < 34 minggu)

2.  kepala tidak turun

3. adanya CPD

4. suspek makrosomia

Bila dilihat dari berat bayi dan usia kehamilannya memang sebenarnya masuk ke kontraindikasinya ya dok.. namun kembali lagi, ini perlu di perjelas dulu dari segi HPHT usernya.

iya dok trimakasih jawabannya

saya memang mengejar anamnesis utk usia kehamilan. karena kok rasanys sangat jarang, walaupun mungkin saja usia kehamilan 32 minggu bb 3,8 kg
seingat saya juga memang preterm tidak boleh vakum karena merusak perkembangan otak kemudian hari. tp apa ini kontraindikasi relatif atau absolut, saya kurang paham

trimakasih sharingnya dok

dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
May 18, 2018 at 07:38 AM

ada pertanyaan, bayi nya di vakum saat persalinan usia 32 minggu. saat itu berat bayi 3,8 kilogram. riwayat DM disangkal. setelah, saya gali info, pasien tetap mengatakan memang berat bayi 3,8 kilogram pada usia kehamilan 32 minggu, karena memang terakhir ke dokter kandungan saat usia kehamilan 8 bulan. apakah vakum ekstraksi boleh dilakukan pada proses persalinan yang usia kehamilannya belum aterm? terimakasih

perlu ditanyakan juga indikasi vakumnya apa? kemudian apakah ada riwayat kontrasepsi hormonal, krn pada wanita dalam pengaruh kontrasepsi hormonal HPHT tidak bisa dipakai untuk menentukan usia kehamilan. jika memang konfirm prematur, pilihannya bukan vakum, akan tetapi forcep ekstraksi. karena bayi prematur kontraindikasi vakum ekstraksi. demikian dokter, semoga bermanfaat.

dr.Ferry Iskandar Kharisma Sinaga,SpOG
Mei 18, 2018 at 08:27 AM

perlu ditanyakan juga indikasi vakumnya apa? kemudian apakah ada riwayat kontrasepsi hormonal, krn pada wanita dalam pengaruh kontrasepsi hormonal HPHT tidak bisa dipakai untuk menentukan usia kehamilan. jika memang konfirm prematur, pilihannya bukan vakum, akan tetapi forcep ekstraksi. karena bayi prematur kontraindikasi vakum ekstraksi. demikian dokter, semoga bermanfaat.

oh begitu ya dok

trimakasih banyak ilmu barunya dok

Dear docs, 

Kalau boleh menambahkan sedikit, untuk janin 32 minggu memang biasanya estimasi berat normal sekitar 1600-1700 gram. Ada kemungkinan memang ada kelainan pada bayi (bayi besar) atau ada kekeliruan dalam penghitungan masa kehamilan.

Untuk vakum ekstraksi sendiri dari yang saya baca, biasanya diindikasikan untuk kehamilan diatas 34 minggu, bukan karena ada guidelines tertentu untuk ini, tetapi lebih kearah risiko kejadian ICH pada bayi preterm lebih besar dibandingkan dengan bayi aterm. Ada satu data penelitian mengemukakan bahwa VE dilakukan pada 5.7% kelahiran preterm, dimana tingkat risiko kejadian ICH, ECH dan cedera plexus brachialis lebih besar dibanding kelahiran dengan operasi Sesar. (selengkapnya Preterm birth).

Tapi walau bagaimana pun, Saya yakin Dokter Obsgyn yang bersangkutan pasti sudah mempertimbangkan risk-benefit yang terbaik bagi si Ibu tersebut dengan tindakan yang sudah dilakukan.

Semoga membantu