Alo dok,

Diagnosis intoksikasi H2S/Hidrogen Sulfida biasanya didasarkan pada riwayat klinis melalui anamnesis karena tidak ada tes diagnostik spesifik yang tersedia. Namun, melalui beberapa tes seperti analisis gas darah (AGD), biasanya bisa ditemukan asidosis metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar laktat dan oksigenasi yang normal, kecuali pada tahap-tahap akhir yang disertai dengan edema paru di mana oksigenasi dapat menurun.

Gejala klinis keracunan H2S mencakup:

• Saluran pernapasan: sesak napas, sianosis sentral, dan kemudian edema paru
• Mata: iritasi dengan injeksi konjunktiva, ulkus kornea, dan jaringan parut/scarring
• Sistem saraf pusat: sakit kepala, kelemahan, tremor, delirium, penurunan GCS, koma, dan kemudian kematian
• Saluran pencernaan: mual dan muntah

Penatalaksanaan untuk intoksikasi H2S meliputi pemberian oksigen aliran tinggi. Selain itu, Cyanokit dengan zat aktif hydroxocobalamin juga dapat diberikan sebagai bagian dari terapi.

Gas H2S tidak berwarna dan memiliki bau seperti telur busuk (namun pada konsentrasi tinggi, bisa tidak berbau).

Untuk diagnosis banding, perlu dipertimbangkan juga paparan hidrokarbon atau karbon monoksida (CO) yang bersifat industrial.

Keracunan sianida bisa menunjukkan gejala klinis yang mirip.

Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559264/