Selamat pagi, dr. Noor Diah. Dok, untuk pasien pasca stroke yang dirawat di rumah dengan terpasang selang NGT, susu atau makanan blender apakah yang tepat...
Jenis susu yang tepat untuk pemberian melalui NGT - Gizi Klinik Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Jenis susu yang tepat untuk pemberian melalui NGT - Gizi Klinik Ask The Expert
Selamat pagi, dr. Noor Diah.
Dok, untuk pasien pasca stroke yang dirawat di rumah dengan terpasang selang NGT, susu atau makanan blender apakah yang tepat diberikan untuk pasien tersebut?
Sebagai info, pasien usia 75 tahun, perempuan, pasca stroke ischemic berulang, saat ini dirawat di rumah dengan selang NGT dan kateter urine.
Terima kasih. Salam sehat
Selamat pagi dokter.
Saya coba menjawab pertanyaan menarik ini. Pada pasien yang membutuhkan nutrisi enteral yang perlu dilakukan pertama adalah mendaftar keluhan pasien seperti mual, muntah, lemas, diare dan lainnya. Kemudian menganalisis daftar penyakit pasien karena hal ini berkaitan dengan jenis enteral dan jenis diet yang diberikan. Kemudian melihat hasil pengukuran antropometri pasien berupa berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan nilai status gizi pasien. pada pasien yang tirah baring yang tidak bisa ditimbang maka dapat dilakukan estimasi berat badan sesuai dengan rumus yang baku. Setelahnya melihat nilai laboratorium pasien karena pendekatan nutrisi juga sangat berkaitan dengan perbaikan metabolisme pasien.
Bila data-data telah dikumpulkan kemudian dilakukan perhitungan kebutuhan nutrisi pasien. Pada pasien tahap rehabilitasi pada stroke setidaknya asupan makan sebesar 25-30 kkal/kgBB. Diet ini pada pasien dengan NGT diberikan melalui selang dengan konsistensi makanan cair/blenderized. Formula pangan medis khusus dan makanan blenderized dapat digunakan. Fokus utamanya adalah makanan yang diberikan tidak memperberat saluran cerna pasien, dapat diserap, terpenuhi kalori, protein, lemak sesuai kebutuhan pasien. Jika pasien lansia setidaknya diberikan total protein 0,8-1 g/kgBB, namun dengan kondisi sakit kronis dan bila fungsi ginjal baik dapat diberikan lebih tinggi 1,2-1,5 g/kgBB.
Pemilihan blenderized dapat diberikan sesuai dengan jumlah masing-masing bahan makanan yang diberikan kemudian diblender menggunakan air, maka terdapat kelemahannya kebutuhan cairan untuk blender yang tinggi biasanya tidak cocok untuk pasien yang perlu restriksi cairan. Disamping itu kelemahan makanan blenderizer adalah higienitas dan jumlah volume yang lebih banyak untuk dapat melewati selang NGT sehingga pasien cepat kenyang. Penggunaan pangan medis cair keperluan khusus misalnya untuk stroke atau pangan medis cair tinggi protein komersial dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Keuntungannya lebih cepat dibuat, higienis, dan kebutuhan cairan tidak terlalu banyak. Frekuensi pemberian makanan cair yaitu 5-6 kali/hari. Bila menggunakan bahan makanan medis cair keperluan khusus komersial maka sebaiknya perhatikan keluhan saluran cerna, biasanya diberikan formula bebas laktosa supaya tidak memperberat kondisi. Pada pemberikan blenderized juga diperhatikan pemilihan jenis makanan yang diberikan agar pasien tidak mengeluhkan begah atau distensi abdomen