selamat sore.

kalau untuk lesi sebesar itu, tdk bisa dilakukan dengan operasi lokal anesthesi maupun medikamentosa.
terapinya adalah operatif dengan mengangkat semua lesi untuk melepas kontraktur dan dilanjutkan dengan operasi rekontruksi penutupan defek untuk mencegah kontraktur.

BTK.

Alo dr.Surya!

Kalau saya lihat berdasarkan fotonya, sepertinya pada pasien tersebut terjadi kontraktur dan skar hipertrofi. Terapi keduanya bukanlah kompetensi dokter umum dok, jadi yang terbaik memang dirujuk ke TS bedah plastik. Pasien juga harus diedukasi bahwa pengobatan pada kedua kasus tersebut sangat sulit karena rentan terjadi pembentukan skar ulang walaupun sudah dilakukan tindakan.

Penatalaksanaannya dari bedah plastik setau saya adalah akan dilakukan release kontraktur dan eksisi skar. Jadi untuk dokter umum, kita tatalaksana dengan merujuk dok.

Dulu saat saya di daerah tahun 2011, pernah ada salah satu dokter umum senior yang mencoba melakukan tindakan pada kasus kontraktur distal interphalang joint digiti V carpal dextra. Saat itu, kontraktur tidak membaik dan malah terjadi komplikasi jaringan nekrotik sehingga kelingking pasien harus di amputasi. Ujung-ujungnya malah jadi kasus etikolegal dok. Jadi menurut saya sebaiknya dokter rujuk saja karena di luar kompetensi.

setuju sih sm dr.Bedry, mgkn lebih baik dirujuk ke Sp.BP ya dok, krn kontrakturnya cukup luas.. Kalau saya berpikir untuk DU apa mgkn bs cb suntikan steroid yah? spt untuk keloid gitu.. Misalnya triamcinolone.. apakah kira2 bs bermanfaat untuk mengecilkan kontrakturnya kalau menurut TS sekalian? (biarpun saya agak pesimis jg krn kontrakturnya luas)

Alo dokter Sherly!

Tadinya saya juga sempat berpikir menyarankan injeksi kortikosteroid intralesi untuk skar hipertrofinya. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, pada skar sebesar itu sepertinya dosis yang dibutuhkan akan jadi terlalu besar dan waktu perbaikan skarnya akan jadi lama. Jadi, sepertinya memang paling bagus dilakukan saja release kontraktur dan eksisi skar oleh SpBP. cmiiw

ok kk. mksh ya sarannya. saya berencana begini krn pasien harus turun gunung dan lewati sungai klu mau ke rumah sakit. trm ksh kakak. tetap semangat di tpt tugas.

dr. Ari Ramadhana Bahar Maulana, Sp.B
Oct 10, 2018 at 17:05 PM

selamat sore.

kalau untuk lesi sebesar itu, tdk bisa dilakukan dengan operasi lokal anesthesi maupun medikamentosa.
terapinya adalah operatif dengan mengangkat semua lesi untuk melepas kontraktur dan dilanjutkan dengan operasi rekontruksi penutupan defek untuk mencegah kontraktur.

BTK.

Terimakasih jawabannya dr.Ari,SpB! Ditunggu sharing kasus-kasus bedahnya yaa dok 😊
Kalo boleh tahu dok.. pada pasien ini dengam kondisi di daerah seperti yg disampaikan dr.Surya, apakah ada tatalaksana yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien?

dr.Bedry Qintha
Oct 10, 2018 at 20:34 PM

Terimakasih jawabannya dr.Ari,SpB! Ditunggu sharing kasus-kasus bedahnya yaa dok 😊
Kalo boleh tahu dok.. pada pasien ini dengam kondisi di daerah seperti yg disampaikan dr.Surya, apakah ada tatalaksana yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien?

Alo dr. Bedry.

kalau untuk perbaikan QOL pada pasien di daerah seperti di dr. Surya, sudah tidak ad tatalaksana lagi, krn memang mutlak utk operatif.
justru yg paling penting bila di daerah yg terpencil adalah "pencegahan kontraktur".