Mohon maaf dok bertanya di luar konteks masalah penyakit. Dok bagaimana sih kuliah spesialis itu? Apakah benar-benar mahal? Karena saya mendengar dari kakak...
Biaya dan Persiapan yang Dibutuhkan untuk Residensi - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Biaya dan Persiapan yang Dibutuhkan untuk Residensi
Mohon maaf dok bertanya di luar konteks masalah penyakit. Dok bagaimana sih kuliah spesialis itu? Apakah benar-benar mahal? Karena saya mendengar dari kakak tingkat saya sebenarnya kuliah spesialis tidak mahal tapi biaya operasional kepada senior yang mahal (seperti traktir makan, jalan-jalan, seminar, dan lainnya). Apakah itu benar dan apa semua univeristas begitu?
Lalu jika kuliah spesialis apakah kita bisa sambil kerja untuk mendapatkan pendapatan ? Terima kasih.
Niat dr awal untuk sekolah apa, itu harus jd motivasi,, dan yg paling penting lg mentalnya dikuatin,, sukses y dok!
Seru nih kayaknya...
Yang penting usaha dan doa dok..
Pengalaman saya sekolah dulu ga seperti apa yang di beritakan...
Yang terpenting harus tahu PASSION-nya di bidang apa. Kalau sudah dimulai dari situ, maka tantangan apa pun sebelum, selama, dan setelah masa PPDS akan dapat dilalui dan dihadapi dengan baik.
Cari INFO sebanyak mungkin dari berbagai sumber yang VALID. Bisa browse website prodi univ yang bersangkutan dan bertanya pada beberapa rekan (beberapa ya, jangan hanya satu residen) residen prodi tersebut yang sedang menjalani masa studi PPDS supaya bisa mendapat gambaran lebih jelas.
BELAJAR dengan CERDAS. Belajar sebaiknya terstruktur dng buku referensi utama dan berdasarkan topik pertanyaan ujian masuk PPDS periode terdahulu sesuai info dari rekan-rekan residen prodi tersebut.
Istirahat yang cukup menjelang ujian.
Plus jangan lupa berdoa.
Jika memang jalannya, tentu akan terbuka dan dimudahkan.
Jika ternyata bukan jalannya, tentu harus punay rencana cadangan.
Rencana Tuhan sudah pasti yang terbaik.
Good luck!
Seperti yg sudah banyak disebutkan..dokter harus yakin dengan pilihan dokter..mau prodi apa..di centre mana.. Langsung cari info tentang segala sesuatunya..syarat2..biaya..tes2nya..situasi kondisi di sana. Pastikan dokter siap baik secara mental..dan keilmuan. Jadi ibaratnya..amunisi apa yg dokter punya kerahkan semua..siapkan hati..belajar dengan giat..jika ada rekomendasi silahkan digunakan..biaya jg disiapkan (walaupun biaya berbeda2 entah mahal atau tidak tetap akan ada biaya yg harus disiapkan)..berdoa dan berpasrah kepada Yang Maha Kuasa.
O ya dok benar..restu dari pasangan atau calon pasangan sangat penting..tidak hanya itu..restu orang tua..mertua atau calon mertua..bahkan saudara2 anda jg penting..jadi keluarga besar sebaiknya jg mendukung anda. Pengalaman dari teman2 yg menjalani PPDS ada yg mertuanya tidak mendukung..dan walaupun sukur tetap lanjut tp jg bisa jadi membebani pikiran.
Sharing dok..waktu saya ambil PPDS..bersamaan dengan suami saya..beda centre shg beda kota. Beruntung utk biaya saya mendapat beasiswa tubel kemenkes jadi sangat membantu. Dan sukur saya dibantu orangtua saya utk menjaga anak..bahkan kakak saya jg membantu antar jemput anak. Jadi memang dukungan keluarga sangat penting.
Banyak juga teman2 sambil mengurus anak..salut mereka semua. Semua memiliki perjuangannya masing2 tp dengan ketetapan hati dan niat yg bulat semua dpt menyelesaikan pendidikan.
Utk praktek saat PPDS tergantung dr prodinya jg dok..tp memang yg namanya residen tugas sudah banyak..waktu tidak menentu..maka utk praktek lagi agak susah. Mungkin kl sudah agak senior dengan tugas jaga yg berkurang..walaupun secara tugas dan tanggung jawab meningkat..jika bisa membagi waktu ya bisa saja dok.
Jadi apapun itu jangan takut untuk mencoba ya dok..apa yg menjadi cita2 anda harus dicoba..jika gagal..paling tidak coba sekali lagi. Jangan smp tidak pernah mencoba..krn anda hanya akan bisa berandai-andai pada akhirnya nanti dan yg ada hanya penyesalan..
Demikian dok..semoga bisa menjadi penyemangat ya dok..
If there is a will..there is a way..
Man do the best and God will do the rest..
😊
Alo dokter!
Wah.. topiknya menarik yaa dok. Pasti banyak juga dokter-dokter umum lain yang berpikiran sama.. Ragu ingin sekolah karena masalah biaya. (Saya salah satunya)
Setiap universitas pasti biaya dan kulturnya berbeda-beda. Saya rasa ada baiknya dokter memperluas jejaring, supaya bisa minta testimoni sejawat-sejawat dari berbagai universitas dan yang mengalami langsung residensi.
Isu seperti ini bukan cuma ada di Indonesia dok.. Di luar negeri juga sama. Di Australia sempat hangat isu nepotisme penerimaan residen. Di Indonesia, bahkan sempat diangkat di Jakarta Post (https://www.thejakartapost.com/academia/2016/06/09/fair-access-to-residency-programs-for-a-fair-distribution-of-indonesian-doctors.html)
Ini artikel lain bagi sejawat yang berminat : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4786383/
Semangat ya dok! If there is a will, there is a way. InsyaAllah.
Nepotisme dalam PPDS sepertinya sudah mulai berkurang bahkan hampir tdk ada sebenarnya. Hanya perasaan kita saja yang sdh berprasangka terlebih dahulu ya dok.
Hal ini sering jadi beban pikiran dokter umum buat lanjut sekolah selain biaya dan waktu
adalah baik kondisi bimbang & gamang menuju peningkatan level pendidikan, demikian juga barangkali sebagian kami yg sdh melalui fase tersebut, di grup ini..
Adapun demikian, saran saya,
segera petik Quick (Count) Information,
namun disabar namun juga Usaha untuk Mendapatkan Real (Count) Information pada masing2 pusat Pendidikan yang dituju.
Setelahnya, Semoga memperoleh 5 tahun (10smt) Pendidikan Spesialis(sesuai aturan), dan sebisa mgkn 1 periode.. Lulus dg Tepat waktu.
Aamiin YRA.
Kalau serius mau sekolah, ya fokuslah sekolah, jgn nyambi karena pasti berakhir gagal.
Dan jgn percaya hoeekkss yg gak jelas ya Dik..😊
Setuju dok, masih ada tedengar ya ternyata isu-isu begitu.
adalah baik kondisi bimbang & gamang menuju peningkatan level pendidikan, demikian juga barangkali sebagian kami yg sdh melalui fase tersebut, di grup ini..
Adapun demikian, saran saya,
segera petik Quick (Count) Information,
namun disabar namun juga Usaha untuk Mendapatkan Real (Count) Information pada masing2 pusat Pendidikan yang dituju.
Setelahnya, Semoga memperoleh 5 tahun (10smt) Pendidikan Spesialis(sesuai aturan), dan sebisa mgkn 1 periode.. Lulus dg Tepat waktu.
Aamiin YRA.
"Cerdas akademik cerdas emosional cerdas manajemen waktu = kesuksesan bertahan melalui PPDS".. :-)
"Cerdas akademik cerdas emosional cerdas manajemen waktu = kesuksesan bertahan melalui PPDS".. :-)
Yg penting usaha dan cari info yg resmi dulu jangan diawali dengan prasangka yg tidak-tidak.
Tidak ada yg namanya kultur traktiran, itu oknum individual saja sekalipun ada, who knows.
kultur pendidikan saat ini jg sudah beda bila dibandingkan jaman dulu, tdk perlu berprasangka yg tidak2..
hormat kpd senior itu wajib, tetapi semua tetap pada koridor keilmuan kok..