Alodokter.. selamat siang, izin konsulApabila ada pasien yg sedang konsumsi antibiotik, apakah dibolehkan stop penggunaan antibiotik sementara untuk...
Apakah konsumsi antibiotik akan mempengaruhi hasil kultur feses dan urin? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah konsumsi antibiotik akan mempengaruhi hasil kultur feses dan urin?
Alodokter.. selamat siang, izin konsul
Apabila ada pasien yg sedang konsumsi antibiotik, apakah dibolehkan stop penggunaan antibiotik sementara untuk mengambil kultur spesimen feses bagi kepentingan diagnosis/ nilai sensitivitas antibiotik seperti bakt Clostridium, Salmonella dsb? Atau menunggu treatment selesai tapi dengan risiko ada kemungkinan antibiotik yg sudah di konsumsi memiliki sensitivitas rendah?
Bagaimana sejawat melihat ini? trimkasih banyak
Utk kultur idealnya tentu sebelum diberikan antibiotik. Namun pemberian antibiotik jelas tidak bisa ditunda jika memang telah terbukti pasien mengalami infeksi berat atau sepsis. Berdasarkan referensi ini, kultur bisa dilakukan saat pemakaian antibiotik dan antibiotik bisa dihentikan jika memang antibiotik sebelumnya tidak sesuai dgn hasil kultur. Selengkapnya bisa dilihat di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4835863/
Semoga membantu dok,
Dalam pemberian terapi antibiotik, ada istilah terapi empirik dan definitif. Terapi empirik yaitu terapi yg diberikan berdasarkan pengalaman klinis atau dimana data yg lengkap blm ada, sementara terapi antibiotik definitif yaitu terapi antibiotik yg diberikan berdasarkan hasil kultur dan resistensi antibiotik thd kuman.
Tidaklah bijak bila kita menghentikan terapi antibiotik yg sdh ada hanya utk pengambilan spesimen kultur, karena terapi yg kita berikan tsb adalah terapi empirik. Yg perlu kita lakukan adalah melakukan evaluasi secara klinis thd infeksi yg ditimbulkan dari kuman tsb, melalui pengamatan thd tanda vital, klinis lokal dan sistemik nya. Sementara, yg paling tepat itu seharusnya pengambilan spesimen utk kultur td dilakukan sebelum antibiotik diberikan agar didapatkan hasil yg valid.
Semoga bermanfaat!
Terimakasih banyak dok atas asupannya, sy khawatir saja jika pertumbuhan/pembiakan bakteri melalui kultur ybs tidak signifikan akibat antibiotik.
Mungkin idealnya kultur sebelum terapi antibiotik ya dok? Namun, kadang terhambat fasilitas di fktp, jadi bakteri kultur saat sdh komplikasi ternyata berbeda. Sy curiga klinis mengarah anemia e.c parasit dok, jadi perlu dibuktikan apabila memang negatif kultur.
Setuju Dok, Terimakasih banyak atas diskusi dan ilmunya...
Pasien wanita muda dg anemia masih mungkin sebuah Anemia def besi, apalagi dengan badan kurus. namum bisa didd dengan suatu keganasan hematologi jika ada hipertrofi ginggiva, nyeri tulang, organomegali dan limfadenopati. ATAU bisa juga sebuah autoimun disease jika ada skor ARA bisa diskoring ke arah SLE. ATAU suatu proses spesifik.
Untuk kultur diwajibkan jika ada infeksi. Kultur darah misalnya pada infeksi kateter related bakteremia , sepsis, dan infeksi darah primer, dan prolonged fever, atau endokarditis. Kultur urine pada ISK komplikata, Kultur dasar luka pafa ulkus grade 3 ke atas.
Untuk pemakaian antibiotik akan menyebabkan perubahan hasil kultur dan sensitivitas. Oleh karena itu di lembar kultur akan disertakan AB apa yang sudah dipakai dan device apa saja yang terpasang pada pasien. Mohon asupan semuanya
Terimakasih dokter. Berarti kultur masih bisa digunakan pd pasien yg sedang konsumsi antibiotik ya dok, tidak perlu di stop kecuali terbukti negatif kultur AB tertentu.
Tambahan informasi dok, Pasien wanita umur 15 thn BB 54 kg yang dirujuk ke RSUD dalam keadaan anemia berat, BB turun dan pengobatan antibiotik sudah 5 hari dan sy ingin memastikan jenis kultur untuk penegakan diagnosis, kapan ya dok sebaiknya dilakukan kultur tsb?