Secara umum, tindakan IPL (Intense Pulsed Light) dan laser pada ibu hamil sebaiknya dihindari, terutama pada trimester pertama. Ini karena kehamilan adalah kondisi yang sensitif, dan banyak dokter atau ahli kulit akan merekomendasikan untuk menunda prosedur seperti IPL dan laser sampai setelah melahirkan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tindakan ini sebaiknya dihindari selama kehamilan:

1.      Kurangnya Data Keamanan: Belum ada cukup penelitian yang membuktikan keamanan IPL dan laser bagi ibu hamil atau janin. Meskipun energi cahaya dari prosedur ini tidak menembus jauh ke dalam tubuh, masih ada risiko potensi yang belum sepenuhnya diketahui.

2.      Risiko Perubahan Kulit Selama Kehamilan: Hormon kehamilan bisa menyebabkan perubahan pada kulit, seperti hiperpigmentasi (melasma), sehingga perawatan laser atau IPL bisa memperparah kondisi tersebut atau menyebabkan iritasi kulit yang lebih tinggi dari biasanya.

3.      Ketidaknyamanan dan Stres untuk Pasien: Selama prosedur IPL atau laser, pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit yang bisa meningkatkan stres. Hal ini tidak ideal bagi ibu hamil, terutama jika merasa tidak nyaman atau tegang.

4.      Efek Anestesi Topikal: Beberapa prosedur IPL atau laser memerlukan anestesi topikal untuk mengurangi rasa sakit. Anestesi topikal ini juga sebaiknya dihindari selama kehamilan karena efeknya terhadap janin belum sepenuhnya jelas.

Jika seorang pasien hamil mempertimbangkan prosedur estetika, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan Sp.OG dan Sp.DVE Anda. Biasanya, Dokter akan merekomendasikan untuk menunda perawatan tersebut sampai setelah melahirkan atau setelah masa menyusui.

Semoga membantu,..