Alo dr Anyeliria Sp.SSy ingin bertanya, saya banyak menemui pasien diabetes dalam waktu yg lama (misal >3tahun). Banyak dari pasien tersebut yg mengeluh...
Penanganan seperti apa yang tepat untuk pasien dengan neuropati Diabetik - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Penanganan seperti apa yang tepat untuk pasien dengan neuropati Diabetik
Dibalas 29 Agustus 2021, 23:49
dr. Pepi Nurapipah
Dokter Umum
Alo dr Anyeliria Sp.S
Sy ingin bertanya, saya banyak menemui pasien diabetes dalam waktu yg lama (misal >3tahun). Banyak dari pasien tersebut yg mengeluh kesemutan atau nyeri pada kaki atau tangan. Gula darah terkontrol. Bagaimana tatalaksana neuropati diabetik dalam jangka panjang dok ? Apakah ada saran yg dapat disampaikan ke pasien ? Selain terapi analgetik dan vitamin neurotropik.
Terima kasih
Dibuat 17 Desember 2020, 10:40
17 Desember 2020, 12:08
dr. Anyeliria Sutanto, Sp.S
Dokter Spesialis Saraf
Alo dr. Pepi Nurapipah
Prinsip tatalaksana pada kasus neuropati perifer akan meliputi terapi simptomatik untuk mengatasi gejala neuropatinya dan terapi untuk mengontrol/mengatasi penyakit yang mendasari neuropati tersebut. Pada kasus polineuropati diabetik berarti akan melibatkan tatalaksana pengontrolan kadar gula darahnya, baik secara medikamentosa maupun non-medikamentosa.
Untuk terapi simptomatik, untuk kasus gejala negatif (hipestesi) dapat diberikan vitamin neurotropik dan kasus gejala positif (parestesi, nyeri neuropatik) dapat diberikan obat golongan antidepresan, antikonvulsan, opioid dll dengan dosis yang optimal yang dapat mengatasi keluhan pasien.
Kasus neuropati ini memang menjadi suatu tantangan karena ketika kerusakan saraf itu sudah terjadi, akan sangat sulit untuk memulihkannya. Sehingga pilihan yang paling baik adalah untuk mencegah agar neuropati ini tidak terjadi atau tidak memberat (dengan tatalaksana diabetes yang adekuat).
Edukasi tatalaksana non-medikamentosa yang dapat disampaikan pada pasien ialah untuk menjaga gaya hidup sehat, meliputi pengaturan diet, aktivitas fisik yang cukup, dan menghindari rokok. Demikian dok. Semoga dapat membantu.
Terima kasih sebelumnya. :)
Prinsip tatalaksana pada kasus neuropati perifer akan meliputi terapi simptomatik untuk mengatasi gejala neuropatinya dan terapi untuk mengontrol/mengatasi penyakit yang mendasari neuropati tersebut. Pada kasus polineuropati diabetik berarti akan melibatkan tatalaksana pengontrolan kadar gula darahnya, baik secara medikamentosa maupun non-medikamentosa.
Untuk terapi simptomatik, untuk kasus gejala negatif (hipestesi) dapat diberikan vitamin neurotropik dan kasus gejala positif (parestesi, nyeri neuropatik) dapat diberikan obat golongan antidepresan, antikonvulsan, opioid dll dengan dosis yang optimal yang dapat mengatasi keluhan pasien.
Kasus neuropati ini memang menjadi suatu tantangan karena ketika kerusakan saraf itu sudah terjadi, akan sangat sulit untuk memulihkannya. Sehingga pilihan yang paling baik adalah untuk mencegah agar neuropati ini tidak terjadi atau tidak memberat (dengan tatalaksana diabetes yang adekuat).
Edukasi tatalaksana non-medikamentosa yang dapat disampaikan pada pasien ialah untuk menjaga gaya hidup sehat, meliputi pengaturan diet, aktivitas fisik yang cukup, dan menghindari rokok. Demikian dok. Semoga dapat membantu.
Terima kasih sebelumnya. :)
27 Agustus 2021, 20:51
dr.Putu Eka P. Kefani
Dokter Umum
Alodokter,
Terimakasih sharing kasusnya dr. Anyeliria, kebetulan saya saya menemukan kasus yang bulan lalu A1C nya 11,8% dengan neuropatik diabetes keluhan dominan parastesia, saat ini terapi dengan insulin - GDP dan GDPP terkontrol, dan pregabalin 75mg 1x sehari dan mecobalamin 500mcg 2x1 - keluhan membaik. Sempat stop pregabalin dan mecobalamin selama 4 hari - keluhan rekuren dan insomnia. Kemudian kedua pil tsb dilanjutkan - keluhan membaik.Pertanyaan saya dr. Anyelir,
1. Berapa lama terapi pregabalin dan mecobalamin ini diperlukan dan aman diberikan?
2. Jika evaluasi HbA1C dua bulan lagi nanti sudah membaik, adakah kemungkinan simptom ini berkurang/hilang?
3. Jika gula terkontrol tp keluhan masih apakah aman konsumsi pregabalin dan mecobalamin jangka panjang?
Btk Coll.
Terimakasih sharing kasusnya dr. Anyeliria, kebetulan saya saya menemukan kasus yang bulan lalu A1C nya 11,8% dengan neuropatik diabetes keluhan dominan parastesia, saat ini terapi dengan insulin - GDP dan GDPP terkontrol, dan pregabalin 75mg 1x sehari dan mecobalamin 500mcg 2x1 - keluhan membaik. Sempat stop pregabalin dan mecobalamin selama 4 hari - keluhan rekuren dan insomnia. Kemudian kedua pil tsb dilanjutkan - keluhan membaik.Pertanyaan saya dr. Anyelir,
1. Berapa lama terapi pregabalin dan mecobalamin ini diperlukan dan aman diberikan?
2. Jika evaluasi HbA1C dua bulan lagi nanti sudah membaik, adakah kemungkinan simptom ini berkurang/hilang?
3. Jika gula terkontrol tp keluhan masih apakah aman konsumsi pregabalin dan mecobalamin jangka panjang?
Btk Coll.
27 Agustus 2021, 20:51
dr.Putu Eka P. Kefani
Dokter Umum
Alodokter,
Terimakasih sharing kasusnya dr. Anyeliria, kebetulan saya saya menemukan kasus yang bulan lalu A1C nya 11,8% dengan neuropatik diabetes keluhan dominan parastesia, saat ini terapi dengan insulin - GDP dan GDPP terkontrol, dan pregabalin 75mg 1x sehari dan mecobalamin 500mcg 2x1 - keluhan membaik. Sempat stop pregabalin dan mecobalamin selama 4 hari - keluhan rekuren dan insomnia. Kemudian kedua pil tsb dilanjutkan - keluhan membaik.Pertanyaan saya dr. Anyelir,
1. Berapa lama terapi pregabalin dan mecobalamin ini diperlukan dan aman diberikan?
2. Jika evaluasi HbA1C dua bulan lagi nanti sudah membaik, adakah kemungkinan simptom ini berkurang/hilang?
3. Jika gula terkontrol tp keluhan masih apakah aman konsumsi pregabalin dan mecobalamin jangka panjang? Btk Coll.
Terimakasih sharing kasusnya dr. Anyeliria, kebetulan saya saya menemukan kasus yang bulan lalu A1C nya 11,8% dengan neuropatik diabetes keluhan dominan parastesia, saat ini terapi dengan insulin - GDP dan GDPP terkontrol, dan pregabalin 75mg 1x sehari dan mecobalamin 500mcg 2x1 - keluhan membaik. Sempat stop pregabalin dan mecobalamin selama 4 hari - keluhan rekuren dan insomnia. Kemudian kedua pil tsb dilanjutkan - keluhan membaik.Pertanyaan saya dr. Anyelir,
1. Berapa lama terapi pregabalin dan mecobalamin ini diperlukan dan aman diberikan?
2. Jika evaluasi HbA1C dua bulan lagi nanti sudah membaik, adakah kemungkinan simptom ini berkurang/hilang?
3. Jika gula terkontrol tp keluhan masih apakah aman konsumsi pregabalin dan mecobalamin jangka panjang? Btk Coll.
17 Desember 2020, 12:11
dr. Pepi Nurapipah
Dokter Umum
Terima kasih dok
28 Agustus 2021, 15:19
dr.Susanto
Dokter Umum
Obt koagulan dan vasodilavator.
29 Agustus 2021, 23:49
dr.Aprilia Aqmarina Indah
Dokter Umum
saya mencoba untuk sharing pengalaman bagaimana saya mengontrol polineuropati perifer yang dialami papa saya sebagai penderita DM tipe II sudah 28 tahun.
pada dasarnya pengontrolan gula darah adalah hal yang paling berpengaruh terhadap munculnya keluhan pasien. sebaiknya pada pasien dengan DM, kita melakukan pemeriksaan rutin terhadap gula darah rata2 selama 3 bulan (HbA1c). Jika HbA1c tinggi (>6.5) maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap obat antihiperglikemia yang diberikan. Perubahan modifikasi gaya hidup juga diperlukan untuk mengurangi gejala neuropati, seperti mengatur pola makan rendah lemak, tinggi serat dan rendah gula, olahraga rutin 150 menit dalam 1 minggu. Obat-obatan neurotropik atau antidepresanjuga dapat diberikan untuk mengurangi gejala tersebut. berikut saya lampirkan journalnya, semoga membantu doc!