Alo DokterDalam konsultasi Chat Bersama Dokter, terutama untuk keluhan yang dapat dilihat secara visual, media foto dapat menunjang anamnesis Dokter dalam...
Panduan Mengambil Foto Klinis Yang Baik untuk Pasien Dalam Konsultasi Online - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
- Pastikan user mengizinkan serta memahami maksud dan tujuan Dokter ketika meminta foto klinis bagian tubuh pasien terutama untuk bagian bagian yang sensitif.
- Meminta user menggunakan latar solid yang kontras dengan warna kulit. Yang direkomendasikan latar biru terang atau medium, hijau juga abu abu medium
- Menggunakan pencahayaan yang cukup (tidak terlalu terang dan gelap).
- Mengambil foto dengan dua cara pandang, pertama dari jarak tertentu yang memperlihatkan hubungan lesi dan bagian tubuh lain yang penting yang kedua foto close up yang memperlihatkan morfologi lesi dengan jelas.
- Saat mengambil foto lesi pastikan mode “touch focus” aktif
- Mengambil beberapa foto (tidak hanya satu foto) dan dari sudut atau arah yang berbeda (direkomendasikan dari dua arah).
Panduan Mengambil Foto Klinis Yang Baik untuk Pasien Dalam Konsultasi Online
Alo Dokter
Dalam konsultasi Chat Bersama Dokter, terutama untuk keluhan yang dapat dilihat secara visual, media foto dapat menunjang anamnesis Dokter dalam menentukan diagnosis banding atau mengetahui kondisi user saat ini. Namun, seringkali user kurang memahami bagaimana cara mengambil foto klinis yang baik dan bernilai diagnostik. Menurut American Society of Plastic Surgeon, ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar mendapatkan kualitas foto klinis yang baik. Hal ini mungkin dapat menjadi panduan saat Dokter meminta foto klinis kondisi user. Beberapa hal tersebut adalah:
Meskipun pastinya terdapat kendala yang bisa menurunkan kualitas foto seperti perbedaan resolusi dan pencahayaan, diharapkan dengan arahan tersebut Dokter bisa mendapatkan foto dengan kualitas yang cukup untuk menunjang diagnosis dalam konsultasi online. Namun, tentu saja selain foto klinis yang baik, anamnesis sesuai konteks juga tetap harus dilakukan agar dapat menilai user secara lebih holistik dan dapat lebih mengarahkan diagnosis dengan lebih baik.
Bagaimana menurut sejawat Dokter sekalian?
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4439742/