Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S.Seorang laki-laki berusia 31 tahun didiagnosis dokternya dengan neuralgia oksipital. Keluhan awal pasien adalah nyeri kepala berat...
Pasien laki-laki usia 31 tahun dengan neuralgia oksipital - Saraf Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien laki-laki usia 31 tahun dengan neuralgia oksipital - Saraf Ask The Expert
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S.
Seorang laki-laki berusia 31 tahun didiagnosis dokternya dengan neuralgia oksipital. Keluhan awal pasien adalah nyeri kepala berat terutama di sekitar mata yang telah dialamu 6 bulan terakhir, pasien sempat mengalami kelumpuhan secara tiba tiba pada satu sisi tubuh sebelah kanan namun membaik dalam 3 hari. Tidak ada muntah berat, tidak ada riwayat penurunan kesadaran atau kejang.
Pasien mengaku tidak ada riwayat demam, diabetes, hipertensi ataupun kolesterol tinggi. Secara umum pasien mengaku selama ini sehat tanpa penyakit metabolik apapun.
Namun user bingung karena ada anjuran operasi ke dokter bedah saraf dari dokter saraf yang merawat selama ini. Sayangnya user tidak memiliki hasil CT scannya.
Mohon penjelasan tentang pertimbangan pemilihan terapi pada neuralgia oksipital dokter. Terimakasih atas informasinya.
Alo dr. Nurul Falah,
Langkah pertama adalah harus memastikan dahulu diagnosisnya. Ciri khas dari neuralgia oksipital adalah mirip dengan neuralgia trigeminal tetapi lokasinya di oksipital, dengan karakteristik nyeri tajam menjalar, paroksismal, durasi singkat yang berulang secara frequent.
Pada kasus di atas, sebetulnya gejala tidak khas untuk suatu neuralgia oksipital karena nyeri di area sekitar mata dan disertai defisit neurologis fokal berupa kelemahan sisi tubuh kanan. Pada kasus ini perlu dipertimbangkan diagnosis banding lain seperti migrain komplikata atau nyeri kepala sekunder, sehingga pemeriksaan radiologi otak seperti CT scan / MRI sangat lah diperlukan.
Kembali ke inti pertanyaan, pada neuralgia oksipital pengobatan meliputi non medika mentosa seperti terapi fisik, biofeedback, modifikasi lifestyle, dan terapi obat-obatan seperti NSAIDs, antikonvulsan, relaksan, serta injeksi steroid dan lidocain pada Greater occipital nerve, atau injeksi botox. Pada kasus yang refrakter, dapat dipertimbangkan tindakan invasif / operatif (ganglionectomy / nerve stimulation) . Untuk lebih detail bisa membaca referensi berikut:
Barmherzig, R., & Kingston, W. (2019). Occipital neuralgia and cervicogenic headache: diagnosis and management. Current neurology and neuroscience reports, 19(5), 1-8.