alodokter, ijin bertanya,mohon share pengalaman sejawat dalam lingkungan kerja di rumah sakit swasta taraf internasional seperti apa ? keuntungannya apa saja...
Share pengalaman bekerja di RS Internasional - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Share pengalaman bekerja di RS Internasional
Dibalas 11 Februari 2019, 22:53
dr.IB Kresna Dwipayana Puthra
Dokter Umum
alodokter, ijin bertanya,mohon share pengalaman sejawat dalam lingkungan kerja di rumah sakit swasta taraf internasional seperti apa ? keuntungannya apa saja ? dan sebaiknya dalam berbahasa asing hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasien asing ? terimakasih alodokter
Dibuat 11 Februari 2019, 19:40
11 Februari 2019, 19:52
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Alo dokter
Untuk menjawab pertanyaan ini, jawabannya sangat subjektif dari masing-masing personal dan tergantung pengalaman yang ingin di jalani dok.
Istilahnya Registered Medical Officer (RMO) dan ada kontrak kerja yang harus dijalani dan kebanyakan mengikat.
Standarisasi tinggi (JCI), dan persaingan ketat mewarnai ritual harian.
Bila ingin mencari pengalaman, layak di coba dok.
Salam.
Untuk menjawab pertanyaan ini, jawabannya sangat subjektif dari masing-masing personal dan tergantung pengalaman yang ingin di jalani dok.
Istilahnya Registered Medical Officer (RMO) dan ada kontrak kerja yang harus dijalani dan kebanyakan mengikat.
Standarisasi tinggi (JCI), dan persaingan ketat mewarnai ritual harian.
Bila ingin mencari pengalaman, layak di coba dok.
Salam.
11 Februari 2019, 21:06
dr. Samuel, Sp.P, FPCP
Dokter Spesialis Paru
Alo dokter,
Sebenarnya bekerja di institusi lokal atau internasional sama saja karena seharusnya kita sebagai tenaga profesional harus berperilaku dan bertindak secara profesional sesuai dg profesi kita pastinya. Itulah gunanya ijazah serta sertifikat kompetensi yg kita dapatkan. Jadi bukan hanya pajangan berupa selembar kertas yg sulit sekali didapatkan.
Penanganan pasien asing dan lokal juga sama saja karena sama2x manusia yg fungsi tubuhnya ya kurang lebih sama jadi jangan membedakan perlakuan thdp pasien asing atau lokal (apalagi membedakan pasien swasta dan BPJS bisa panjang urusannya). Kalau mau dikatakan pasien asing lebih banyak tanya dsb pasien lokalpun skrg jg spt itu. Mereka kadang membandingkan jawaban antara satu dokter dg dokter lainnya atau dg jawaban di internet yg entah sumbernya reliable atau tidak. Tetapi kita hrs tetap memberikan pelayanan serta jawaban sesuai dg keahlian kita dan tentu saja sesuai dg kaidah ilmu yg terbaru yg sudah terbukti efektif dan efisien serta yg terpenting adalah JANGAN memberikan komentar tentang penangan TS lain yg dpt menyebabkan TS tsb kena masalah. Jadi jng mudah terpengaruh dg opini dari pasien. Jelaskan tentang penyakit dan terapi sesuai dg ilmu yg sdh kita dapatkan. Apabila kita tdk tahu sebaiknya mengatakan akan saya pelajari lebih lanjut dan kemudian Dokter bisa mencari jawaban dari sumber yg terpercaya tentunya. Sebaiknya kita selalu tampil meyakinkan dan jangan ragu-ragu di hadapan pasien. Demikian yg dapat saya sharingkan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
Sebenarnya bekerja di institusi lokal atau internasional sama saja karena seharusnya kita sebagai tenaga profesional harus berperilaku dan bertindak secara profesional sesuai dg profesi kita pastinya. Itulah gunanya ijazah serta sertifikat kompetensi yg kita dapatkan. Jadi bukan hanya pajangan berupa selembar kertas yg sulit sekali didapatkan.
Penanganan pasien asing dan lokal juga sama saja karena sama2x manusia yg fungsi tubuhnya ya kurang lebih sama jadi jangan membedakan perlakuan thdp pasien asing atau lokal (apalagi membedakan pasien swasta dan BPJS bisa panjang urusannya). Kalau mau dikatakan pasien asing lebih banyak tanya dsb pasien lokalpun skrg jg spt itu. Mereka kadang membandingkan jawaban antara satu dokter dg dokter lainnya atau dg jawaban di internet yg entah sumbernya reliable atau tidak. Tetapi kita hrs tetap memberikan pelayanan serta jawaban sesuai dg keahlian kita dan tentu saja sesuai dg kaidah ilmu yg terbaru yg sudah terbukti efektif dan efisien serta yg terpenting adalah JANGAN memberikan komentar tentang penangan TS lain yg dpt menyebabkan TS tsb kena masalah. Jadi jng mudah terpengaruh dg opini dari pasien. Jelaskan tentang penyakit dan terapi sesuai dg ilmu yg sdh kita dapatkan. Apabila kita tdk tahu sebaiknya mengatakan akan saya pelajari lebih lanjut dan kemudian Dokter bisa mencari jawaban dari sumber yg terpercaya tentunya. Sebaiknya kita selalu tampil meyakinkan dan jangan ragu-ragu di hadapan pasien. Demikian yg dapat saya sharingkan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
11 Februari 2019, 21:18
dr.Bedry Qintha
Dokter Umum
Alo dokter!
Saya dulu bertugas di IGD khusus pasien asing di RS swasta internasional di Denpasar.
Saat itu hampir 100% pasien kami WNA. Baik yang turis, kitas, atau kitab.
Uniknya mungkin ada beberapa pasien dari negara tertentu yg kadang krg fasih bahasa Inggris, misalnya dari Korsel, Rusia, dan terkadang Perancis.
Rata2 pasien WNA punya asuransi, jadi RS saat itu sedia Alarm Center untuk membantu urusan dg asuransi2 asing ini. Kita sebagai dokter on duty terkadang dimintai penjelasan oleh asuransi atau dokter keluarga dari negara pasien mengenai keadaan pasiennya, kenapa diputuskan memberi tertentu dan bahkan kenapa melakukan pemeriksaan penunjang tertentu. Jadi saya merasa terlarih lebih rasional.
Kalo lagi jaga malam, Alarm Center tidak ada, terpaksa perawat dan dokter yang mengurus asuransi pasien.. membantu menghubungi, menunggu letter of agreement, bahkan membuat perkiraan biaya medis.
Begitu sih pengalaman saya dulu dok... Kalo secara medisnya lebih enak, karena tidak banyak terbentur biaya, jadi apa yg memang lini pertama itu yg kita terapi.
Saya dulu bertugas di IGD khusus pasien asing di RS swasta internasional di Denpasar.
Saat itu hampir 100% pasien kami WNA. Baik yang turis, kitas, atau kitab.
Uniknya mungkin ada beberapa pasien dari negara tertentu yg kadang krg fasih bahasa Inggris, misalnya dari Korsel, Rusia, dan terkadang Perancis.
Rata2 pasien WNA punya asuransi, jadi RS saat itu sedia Alarm Center untuk membantu urusan dg asuransi2 asing ini. Kita sebagai dokter on duty terkadang dimintai penjelasan oleh asuransi atau dokter keluarga dari negara pasien mengenai keadaan pasiennya, kenapa diputuskan memberi tertentu dan bahkan kenapa melakukan pemeriksaan penunjang tertentu. Jadi saya merasa terlarih lebih rasional.
Kalo lagi jaga malam, Alarm Center tidak ada, terpaksa perawat dan dokter yang mengurus asuransi pasien.. membantu menghubungi, menunggu letter of agreement, bahkan membuat perkiraan biaya medis.
Begitu sih pengalaman saya dulu dok... Kalo secara medisnya lebih enak, karena tidak banyak terbentur biaya, jadi apa yg memang lini pertama itu yg kita terapi.
11 Februari 2019, 21:18
dr.Bedry Qintha
Dokter Umum
Alo dokter!
Saya dulu bertugas di IGD khusus pasien asing di RS swasta internasional di Denpasar.
Saat itu hampir 100% pasien kami WNA. Baik yang turis, kitas, atau kitab.
Uniknya mungkin ada beberapa pasien dari negara tertentu yg kadang krg fasih bahasa Inggris, misalnya dari Korsel, Rusia, dan terkadang Perancis.
Rata2 pasien WNA punya asuransi, jadi RS saat itu sedia Alarm Center untuk membantu urusan dg asuransi2 asing ini. Kita sebagai dokter on duty terkadang dimintai penjelasan oleh asuransi atau dokter keluarga dari negara pasien mengenai keadaan pasiennya, kenapa diputuskan memberi tertentu dan bahkan kenapa melakukan pemeriksaan penunjang tertentu. Jadi saya merasa terlarih lebih rasional.
Kalo lagi jaga malam, Alarm Center tidak ada, terpaksa perawat dan dokter yang mengurus asuransi pasien.. membantu menghubungi, menunggu letter of agreement, bahkan membuat perkiraan biaya medis.
Begitu sih pengalaman saya dulu dok... Kalo secara medisnya lebih enak, karena tidak banyak terbentur biaya, jadi apa yg memang lini pertama itu yg kita terapi.
Saya dulu bertugas di IGD khusus pasien asing di RS swasta internasional di Denpasar.
Saat itu hampir 100% pasien kami WNA. Baik yang turis, kitas, atau kitab.
Uniknya mungkin ada beberapa pasien dari negara tertentu yg kadang krg fasih bahasa Inggris, misalnya dari Korsel, Rusia, dan terkadang Perancis.
Rata2 pasien WNA punya asuransi, jadi RS saat itu sedia Alarm Center untuk membantu urusan dg asuransi2 asing ini. Kita sebagai dokter on duty terkadang dimintai penjelasan oleh asuransi atau dokter keluarga dari negara pasien mengenai keadaan pasiennya, kenapa diputuskan memberi tertentu dan bahkan kenapa melakukan pemeriksaan penunjang tertentu. Jadi saya merasa terlarih lebih rasional.
Kalo lagi jaga malam, Alarm Center tidak ada, terpaksa perawat dan dokter yang mengurus asuransi pasien.. membantu menghubungi, menunggu letter of agreement, bahkan membuat perkiraan biaya medis.
Begitu sih pengalaman saya dulu dok... Kalo secara medisnya lebih enak, karena tidak banyak terbentur biaya, jadi apa yg memang lini pertama itu yg kita terapi.
11 Februari 2019, 22:53
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
Dokter Umum
Alodoc!
Izin menambahkan dok, berdasarkan pengalaman saya, selain yang disebutkan oleh dokter2 di atas, biasanya pasien asing tersebut akan terbang ke negaranya atau singgah ke negara lain dalam waktu singkat, oleh karena itu mereka memerlukan fit to fly certificate juga dok, nanti disesuaikan dengan kondisi pasiennya apakah sudah fit to fly atau memang diperlukan review lagi sampai benar2 fit, form tsb ditandatangani oleh dokter dpjp nya. Selain itu semuanya sama saja dok dengan pasien lokal. Untuk pasien asing yang benar2 tidak bisa berbahasa inggris, jurus andalannya ya google translate dok, jadi memang akan memerlukan waktu anamnesis yang lebih lama dari memeriksa pasien lain. Atau kalo ada waktu luang, bisa coba belajar bahasa asing dok, pasti akan bermanfaat nantinya.
Semangat dok..
Izin menambahkan dok, berdasarkan pengalaman saya, selain yang disebutkan oleh dokter2 di atas, biasanya pasien asing tersebut akan terbang ke negaranya atau singgah ke negara lain dalam waktu singkat, oleh karena itu mereka memerlukan fit to fly certificate juga dok, nanti disesuaikan dengan kondisi pasiennya apakah sudah fit to fly atau memang diperlukan review lagi sampai benar2 fit, form tsb ditandatangani oleh dokter dpjp nya. Selain itu semuanya sama saja dok dengan pasien lokal. Untuk pasien asing yang benar2 tidak bisa berbahasa inggris, jurus andalannya ya google translate dok, jadi memang akan memerlukan waktu anamnesis yang lebih lama dari memeriksa pasien lain. Atau kalo ada waktu luang, bisa coba belajar bahasa asing dok, pasti akan bermanfaat nantinya.
Semangat dok..