Alodokter Mohon pencerahan dok, saya masih bingung dengan rujukan referral yang ada di chat Online ini mengenai perbedaan referral ke Psikologi dan...
Psikologi dan Psikiater - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Psikologi dan Psikiater
Alodokter
Mohon pencerahan dok, saya masih bingung dengan rujukan referral yang ada di chat Online ini mengenai perbedaan referral ke Psikologi dan Psikiater. Dan contoh kasus nya apa saja yaa?
Terimakasih dok
Rujukan ke psikolog bila diduga
1. Masalah yang timbul pada pasien didasari oleh stresor interpersonal atau sosial, yang bisa diatasi tanpa menggunakan obat
2. Keluhan hanya menimbulkan gangguan fungsional ringan atau sedang terhadap fungsi sehari-hari pasien
Rujukan ke psikiater apabila diduga
1. Bila dicurigai adanya penyebab neurobiologis untuk perubahan perilaku
2. Bila terdapat gangguan penilaian realita pada pasien (misalnya ada waham, halusinasi, gangguan tilikan diri, gangguan orientasi dll)
3. Terdapat gangguan fungsi yang berat dalam kehidupan sehari-hari, atau
4. Berdasarkan penilaian klinis, pasien membutuhkan farmakoterapi
Semoga bermanfaat
Saya sependapat dengan jawaban sejawat psikiater dan psikolog diatas.
Psikiater dan psikolog yg bijak tau batasan melakukan tindakan dan terapi, bahkan diperkenankan utk saling merujuk. Saya pribadi dalam praktik keseharian di RS selalu berdampingan dengan psikolog klinis, saya butuh bantuan psikotes, penentuan kecakapan belajar, menilai performa kinerja hingga psikoterapi.
Demikian halnya ketika psikolog menemukan ada yg gak beres dari klien, kok ke arah gangguan psikotik y, kok bipolar depresi ada psikotiknya y, kok ke arah gangguan mental organik akibat post CVA y sepertinya, pasti rekan psikolog akan mendiskusikan dengan saya dan merujuk utk tatalaksana medis di bidang psikiatrik.
Terlebih bila ditemukan kondisi emergency psychiatry seperti keadaan gaduh gelisah, penyalahgunaan napza, ide dan perilaku bunuh diri, perilaku yg berisiko membahayakan diri sendiri dan orang lain, sindrom neuroleptik maligna tentu ini sudah harus dilakukan tatalaksana medis oleh psikiater yg akan melibatkan spesialisasi lain.
Dalam situasi tertentu juga saya minta bantuan psikolog forensik terlebih kasus yg berurusan dengan hukum, baik urusan pidana, perdata atau urusan terkait.
Jadi sebenarnya psikiater dan psikolog jalan bersama, beriringan dalam hal apapun. Termasuk melakukan tatalaksana kepada pasien. Medikasi menjadi ranah psikiater, psikoterapi yg lebih mendalam menjadi ranah psikolog.
Yg paling penting lagi disini adalah mengenal insight atau tilikan pasien, seberapa paham ybs tentang gangguan jiwanya, sudah mulai mencari bantuan atau tidak, butuh gak sih, ini penting. Suka tidak suka, kita masih memiliki stigma besar baik pada psikiater dan psikolog, klo ke kami pasti ybs dianggap gila, kurang iman, lemah mental, lemah otak, skizo (mungkin maksud mereka skizofrenia), nanti ketergantungan obat bs rusak ginjal, jadi bego atau stigma yg lain. Jadi mohon bisa diedukasikan dengan baik dan berimbang mengenai hal ini.
Demikian yg bisa saya sampaikan. Semoga berkenan.
Salam sehat jiwa.
Kalau ada diagnosis seperti depresi atau schizophrenia dan tanda bahaya biasanya saya rukuk ke psikiater.
CMIIW.
Sy sepaham dok,klo cm masalah stress ringan/emosi yg g stabil ckp konsultasi ama psikologi,klo yg sdh kearah pyk kejiwaan/ketergantungan obat hrs psikiater
Kami dibawah naungan organisasi HIMPSI.
Dan dalam organisasi HIMPSI memiliko asosiasi dan ikatan sesuai dgn bidang keminatan atau keahlian masing2 dari psikolog itu.
Dan untuk yg biasa membantu psikiater adalah psikolog klinis dewasa.
Berikut sebagai tambahan saya berikan asosiasi atau ikatan yg ada di psikologi.
1. Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPK Indonesia)
2. Ikatan Psikologi Sosial (IPS)
3. Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI)
4. Ikatan Psikoterapis Indonesia
5. Ikatan Psikologi Olahraga (IPO)
6. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO)
7. Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI)
8. Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia (APSI)
9. Asosiasi Psikologi Islam (API)
10. Asosiasi Psikologi Kristiani (APK)
11. Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia
12. Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia
13. Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR)
14. Asosiasi Psikologi Militer Indonesia (APMI)
15. Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (Ap2I)
16. Asosiasi Psikometrika Indonesia (APSIMETRI)
Semoga dapat memberikan informasi tentang dunia psikolog.
Terima kasih
Rujukan ke psikolog bila diduga
1. Masalah yang timbul pada pasien didasari oleh stresor interpersonal atau sosial, yang bisa diatasi tanpa menggunakan obat
2. Keluhan hanya menimbulkan gangguan fungsional ringan atau sedang terhadap fungsi sehari-hari pasien
Rujukan ke psikiater apabila diduga
1. Bila dicurigai adanya penyebab neurobiologis untuk perubahan perilaku
2. Bila terdapat gangguan penilaian realita pada pasien (misalnya ada waham, halusinasi, gangguan tilikan diri, gangguan orientasi dll)
3. Terdapat gangguan fungsi yang berat dalam kehidupan sehari-hari, atau
4. Berdasarkan penilaian klinis, pasien membutuhkan farmakoterapi
Semoga bermanfaat