Selamat pagi dr. Nurul Falah. Pada prinsipnya tatalaksana rehabilitasi harus dilakukan sedini mungkin, mencegah komplikasi sekunder akibat kelemahan otot seperti kontraktur dan disuse atrophy. Pada bayi dengan poliomyelitis, SpKFR harus mempertimbangkan aspek usia, karena pada anak-anak kita harus mempertimbangkan aspek tahap tumbuh dan kembang sesuai usianya. Pada umumnya, jenis rehabilitasi yang utama untuk kasus poliomyelitis adalah latihan penguatan dan ketahanan otot serta kardiorespirasi untuk mendorong kemampuan mobilisasinya untuk mencapai kemampuan fisik sesuai dengan usianya. Pada kondisi dimana kekuatan otot sudah maksimal maka SpKFR biasanya akan melakukan asesmen tambahan untuk mempertimbangkan apakah dibutuhkan alat bantu mobilisasi (orthosis) dan jenis yang tepat sesuai kebutuhannya. Mengenai lama rehabilitasi tidak ada batasan waktu yang tegas, karena sangat tergantung beratnya kasus, tapi bila diberikan alat bantu mobilisasi maka dapat dipastikan pasien harus sering melakukan kunjungan ke SpKFR untuk melakukan penyesuaian alat bantu mengikuti pertumbuhan pasien.