Selamat pagi dr Dyah..

Untuk TB tulang, yang paling penting adalah klinisnya..
Jika memang ada riwayat tb tulang sebelumnya, maka bagaimana klinis saat ini..

destruksi tulang saat ini bisa saja ikutan dari riwayat pertama..

Terapi utama TB tulang tetap farmakologi dahulu, minimal 1 tahun..
Kalau saat ini keluhan konstitusional tidak ada, dilihat apakah ada nyeri tulang belakang atau tidak..
Adakah masalah defisit neurologis?
Kalau ada nyeri tulang atau defisit neurologis, dapat diinvestigasi dengan MRI..
(MRI lebih disarankan, karena CT hanya baik melihat destruksi tulangnya)..

Jika hanya tampak dari radiologis saja, observasi secara ketat dulu dok..

Untuk investigasi Dan diagnosis pasti dengan kultur, tentunya kalau ada bukti koleksi cairan (abses) yang diambil langsung ditempat yg dicurigai..

Apakah ada tambahan data lainnya dok?

Semoga dapat membantu..🙏

Malam dr. Dyah,

Saya coba urun pendapat ya, utk TB tulang sndri diagnosis bs dipikirkan salah satuny dr hasil temuan radiologis ya. Dimana temuannya bisa berupa inflamasi jaringan lunak, penyempitan ruang sendi, erosi subkondrium, dan pembentukan lesi granulomatus.

Untuk CT-Scan dikatakan lbh baik dlm menampilkan temuan utk kasus TB tulang, namun MRI biasanya masih menjadi pilihan dan dapat memberikan gambaran yg lbh khas. Selain itu, WHO juga menganjurkan selain dari temuan klinis dan MRI, maka dapat dilakukan uji kultur dan sensitivitas, tes gene Xpert PCR, atau dg bukti histopatologis. Jadi mgkn ya dok, saran sy spy pasien ini bs dianjurkan dl utk dilakukan tes diagnoatik spt di atas di faskes yg menyediakan sarana tsb. Cmiiw

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6295815/#!po=4.05405

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0929664616301437#fig2

Terimakasih