Docs..Saya mau konsul.Pasien wanita 30thn, 2 minggu lalu datang dengan keluhan bengkak kaki kanan. kemerahan. nyeri. Sudah diterapi dengan antibiotik dan...
Kasus pasien dewasa dengan keluhan bengkak pada kaki dan riwayat selulitis - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kasus pasien dewasa dengan keluhan bengkak pada kaki dan riwayat selulitis
Docs..
Saya mau konsul.
Pasien wanita 30thn, 2 minggu lalu datang dengan keluhan bengkak kaki kanan. kemerahan. nyeri. Sudah diterapi dengan antibiotik dan analgetik. Minggu kedua kontrol ulang keluhan membaik tapi masih kemerahan akhirnya ganti antibiotik plus tambah pengencer (Saya pakai rivaroxaban)
2 hari bengkak hilang. keluhan membaik.
Sudah bisa aktivitas biasa sejak Senin (3 hari lalu). Keluhan tidak ada lagi. Masih lanjut pengencer.
Nah, siang ini kontrol bengkak lagi (tapi terlokalisir seperti ini) ada nyeri. Menurut pengakuan pasien, malam harinya memang ada kreek nyeri waktu berlari kejar gojek. Tapi tidak jatuh ataupun keseleo. nyeri yg dirasakan di area achiless + maleolus medialis.
Yang ingin Saya tanyakan dok:
- apakah ini benar hanya murni sprain atau ada kemungkinan kambuh kembali selulitisnya? Klinis sih saya lebih ke sprain, tapi masih ada kecemasan sedikit mau terapi antibiotik seperti selulitis atau ga.
- Jika sprain, bagaimana untuk pengencernya? apakah perlu stop dulu agar tidak tambah memar atau bagaimana? Pasien sudah seminggu ini dengan pengencer.
Makasih dokter dokter ^^
Alo dok,
apakah pada pasien sudah sempat dilakukan pemeriksaan penunjang ketika didiagnosis selulitis? atau pemeriksaan seperti USG doppler mungkin?
terimakasih
dr. winda agustina
Aug 08, 2018 at 13:04 PMAlo dok,
apakah pada pasien sudah sempat dilakukan pemeriksaan penunjang ketika didiagnosis selulitis? atau pemeriksaan seperti USG doppler mungkin?
terimakasih
Oh iya.
sudah doppler dok.
Hasilnya tidak ditemukan trombus maupun reflux.
Klinisnya seperti apa ya Dok? Apakah ada keterbatasan ROM? Nyerinya juga dipengaruhi oleh gerak atau tidak?
Menurut saya, jika klinisnya lebih ke sprain, tata laksana dulu sebagai sprain dengan PRICE (protection, rest, ice, compression, dan elevation). Yang saya bingung kenapa pada selulitis awalnya diberikan rivaroxaban ya Dok? Setau saya treatment selulitis tidak menggunakan pengencer darah. CMIIW
Alo dr.Alni!
Kalau memang yakin pasien sprain dan bukan selulitis, menurut saya tatalaksana diberikan sesuai dengan diagnosis.
Untuk membedakannya dokter bisa periksa look, feel, move. Apabila pasien sprain, akan ada nyeri tekan dan gangguan ROM. Sedangkan bila selulitis, ROM normal disertai dengan tanda inflamasi pada area yang terkena.
Keluhan pada selulitis juga lebih sistemik dok... Biasanya disertai demam dan flu like symptoms lainnya.
Kalo ragu, bisa dilakukan pemeriksaan penunjang seperti darah rutin untuk melihat peningkatan leukosit, atau radiologi untuk eksklusi sprain.
Soal pengencer darahnya, sepemahaman saya, tidak kontraindikasi diberikan pada sprain. Tapi pada kasus pasien dokter, sebaiknya digali ulang apakah pengencer darah masih perlu diberikan (karena katanya kan tidak ada trombus.. jadi menurut saya indikasi pemberian pengencer darahnya sudah tidak ada).
CMIIW. Semoga membantu!
dr. Andre
Aug 08, 2018 at 13:11 PMKlinisnya seperti apa ya Dok? Apakah ada keterbatasan ROM? Nyerinya juga dipengaruhi oleh gerak atau tidak?
Menurut saya, jika klinisnya lebih ke sprain, tata laksana dulu sebagai sprain dengan RICE (rest, ice, compression, dan elevation). Yang saya bingung kenapa pada selulitis awalnya diberikan rivaroxaban ya Dok? Setau saya treatment selulitis tidak menggunakan pengencer darah. CMIIW
ROM terbatas dok. Dipengaruhi gerak. Kalau jalan ya sakit. tadi masih jalan sih ke tempat Saya. Sudah Saya anjurkan batasi gerak.
Sekarang RICE ditambah jadi PRICE kan ya Dok? Itu sudah sih Saya anjurkan.
Selulitis dan DVT kaya koin kan dok.
Kalau mengutip Medscape seperti ini:
Patients with a warm, swollen, tender leg should be evaluated for both cellulitis and DVT because patients with primary DVT often develop a secondary celullitis, while patients with primary celulitis often develop a secondary DVT.
Untuk pertanyaan Saya adakah yang bisa kasih input? Makasih Dokter2..
dr.Bedry Qintha
Aug 08, 2018 at 13:17 PMAlo dr.Alni!
Kalau memang yakin pasien sprain dan bukan selulitis, menurut saya tatalaksana diberikan sesuai dengan diagnosis.
Untuk membedakannya dokter bisa periksa look, feel, move. Apabila pasien sprain, akan ada nyeri tekan dan gangguan ROM. Sedangkan bila selulitis, ROM normal disertai dengan tanda inflamasi pada area yang terkena.
Keluhan pada selulitis juga lebih sistemik dok... Biasanya disertai demam dan flu like symptoms lainnya.
Kalo ragu, bisa dilakukan pemeriksaan penunjang seperti darah rutin untuk melihat peningkatan leukosit, atau radiologi untuk eksklusi sprain.
Soal pengencer darahnya, sepemahaman saya, tidak kontraindikasi diberikan pada sprain. Tapi pada kasus pasien dokter, sebaiknya digali ulang apakah pengencer darah masih perlu diberikan (karena katanya kan tidak ada trombus.. jadi menurut saya indikasi pemberian pengencer darahnya sudah tidak ada).
CMIIW. Semoga membantu!
Ya Dok.
Selulitisnya kan memang sudah teratasi. Itu diagnosis pertama. waktu keluhan bukan yang foto ini dok. tapi keluhan 2 minggu lalu.
Minggu pertama saya terapi antibiotik dan analgetik tidak membaik.
Minggu kedua saya tambah pengencer klinis membaik Dok
So i think I'll stick with my plan of treatment.
Lalu pasiennya bengkak lagi krn lari itu. Maka Saya bertanya.
dr. Andre
Aug 08, 2018 at 13:25 PMKalau dari artikel JAMA ini, cedera kaki minor meningkatkan risiko trombosis kaki jadi kalau memang pasiennya memerlukan pengencer darah, sebaiknya tidak distop ya Dok.
Ok Thanks for the help and the link Dok ^^
dr. Alni Magdalena
Aug 08, 2018 at 01:30 PMYa Dok.
Selulitisnya kan memang sudah teratasi. Itu diagnosis pertama. waktu keluhan bukan yang foto ini dok. tapi keluhan 2 minggu lalu.
Minggu pertama saya terapi antibiotik dan analgetik tidak membaik.
Minggu kedua saya tambah pengencer klinis membaik Dok
So i think I'll stick with my plan of treatment.
Lalu pasiennya bengkak lagi krn lari itu. Maka Saya bertanya.
oh gitu dok.. i see.. kalo menurut hemat saya, selama memang ada indikasi, antikoagulan silakan diberikan dok.. Dari penjelasan dokter mengenai pasien ini, terus terang saya belum menemukan ada indikasi pemberian rivaroxaban-nya. in my honest and humble opinion. hehe. tapi karena saya tidak memeriksa dan menghadapi langsung pasiennya, tentu dokter lebih tahu (mungkin ada faktor risiko atau underlying disease gitu..)
just trying to help and give my two cent here, peace ^^v
dr.Bedry Qintha
Aug 08, 2018 at 13:47 PMoh gitu dok.. i see.. kalo menurut hemat saya, selama memang ada indikasi, antikoagulan silakan diberikan dok.. Dari penjelasan dokter mengenai pasien ini, terus terang saya belum menemukan ada indikasi pemberian rivaroxaban-nya. in my honest and humble opinion. hehe. tapi karena saya tidak memeriksa dan menghadapi langsung pasiennya, tentu dokter lebih tahu (mungkin ada faktor risiko atau underlying disease gitu..)
just trying to help and give my two cent here, peace ^^v
Oh ya mungkin karena belum Saya ketik di atas dengan lengkap Dok.
Jadi ini Saya konsul pasiennya ke bedah vaskuler untuk di doppler, hasilnya memang tidak ada trombus dan refluks. Tapi ada 1 penebalan dinding vena dari Vaskulernya curiga PTS kata beliau.
Pas pasien dibalikin ke Saya memang klinis membaik. Jadi Saya teruskan terapinya.
Nah masalah pengencer dan sprainnya Saya rasa sudah cukup terjawab dari link dr. Andre. Sementara Saya lanjutkan dulu sambil lihat klinisnya bagaimana.
Thanks dokter2 untuk bantuan dan masukannya ^^
problem bengkak di kaki mayoritas karena memang ada masalah di vaskular
paling sering masalah CVI chronic venous insufficiency, bengkak sering didapatkan pada grading ke 3
gangguan katub dari vena yang harusnya membantu memngembalikan darah kotor segera ke jantung, mendasari adanya bengkak karena pengumpulan drainage vena ini, dapat memicu terjadinya penggumpalan. pada dasarnya memang sel darah tidak boleh menyatu, karena terlalu lama berkumpul, tidak tertutup kemungkinan untuk saling menempel dan membentuk thrombus, rivaroxaban terapi yang paling aman untuk pengencer darah. 2x15mg untuk 14 hari pertama dilanjutkan 1x20mg untuk maintenance.
gaya gravitasi bumi memperberat bengkaknya
katub yang bermasalah ini bisa dibantu dengan stocking compression class 2 (20-30 mmHg)