Alodokter, mohon izin membuka diskusi.Mohon bantuan tatalaksana terkait pasien keracunan baygon pada kondisi bantuan lanjutan setelah A,B,C tertanganiSetelah...
Apakah keracunan karbol termasuk keracunan organofosfat yang dapat diterapi dengan atropin? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah keracunan karbol termasuk keracunan organofosfat yang dapat diterapi dengan atropin?
Dibalas 29 Januari 2023, 19:41
Anonymous
Dokter Umum
Alodokter, mohon izin membuka diskusi.
Mohon bantuan tatalaksana terkait pasien keracunan baygon pada kondisi bantuan lanjutan setelah A,B,C tertangani
Setelah saya baca baca, saya agak kebingungan apakah keracunan karbol termasuk keracunan organofosfat yg dapat diterapi dengan Atropin?
Tks atas bantuannya 🙏🏻
Dibuat 27 Januari 2023, 18:26
29 Januari 2023, 19:41
dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Alo dokter, saya coba jawab ya, tapi maaf saya bukan ahli toksikologi, cuma pernah baca sedikit dan pernah dapat satu kali pasien seperti ini
ada 3 prinsip tatalaksana pada pasien keracunan secara umum. 1. batasi absorbsi toksin2. terapi supportif untuk bertahan dari efek toksin3. mambantu eliminasi toksin
dalam menangani toksin, sangat penting untuk mengetahui bagaimana sifat dari toksin tersebut. salah satu sifat karbol yang penting untuk penanganannya adalah karbol ini bersifat sangat lipid soluble. jadi tatalaksana pertama untuk mengurangi absorbsi adalah dengan memberikan lipid pada site of absorbtion toksin tersebut. misalkan karbol terabsorbsi lewat kulit, kita dapat mengoleskan minyak ke daerah kulit tersebut. bila karbol terabsorbsi lewat oral, maka kita dapat memberikan minyak dalam jumlah besar untuk menghambat absorbsi di gastrointestinal tract.kalau saya tidak salah ingat, yang disarankan adalah penggunaan paraffin.
selanjutnya adalah supportif untuk mempertahankan fungsi organ dari toksin. pada keracunan karbol, sangat tinggi sekali kemungkinan terjadinya multiple organ damage pada pasien. pemantauan balans cairan, support obat-obatan simpatomimetik sangat penting untuk mempertahankan MAP sehingga perfusi ke organ tetap terpenuhi.
yang terakhir adalah eliminasi. untuk membantu eliminasi, saya rasa hemodialisa adalah pilihannya. namun untuk hemodialisa sendiri tidak akan cukup dengan sekali hemodialisa dan kita mengharao seluruh toksin langsung tereliminasi. kemungkinan akan membutuhkan beberapa kali hemodialisa
saya kebetulan pernah mendapatkan 1 pasien keracunan karbol seperti ini, tetapi saya tidak sempat melakukan tindakan pertama dan ketiga karena waktu itu saya masih PPDS dan dokter senior saya tidak menyetujui tindakan tersebut (biasa ya dok, di Indonesia kebanyakan masih melihat siapa yang berbicara, bukan apa isi dari yang dibicarakan, hahahaha).pasien saya meninggal btw
terima kasih dok, mungkin kalau ada yang ahli toksikologi akan lebih jelas dan lebih bagus penjelasaanya
ada 3 prinsip tatalaksana pada pasien keracunan secara umum. 1. batasi absorbsi toksin2. terapi supportif untuk bertahan dari efek toksin3. mambantu eliminasi toksin
dalam menangani toksin, sangat penting untuk mengetahui bagaimana sifat dari toksin tersebut. salah satu sifat karbol yang penting untuk penanganannya adalah karbol ini bersifat sangat lipid soluble. jadi tatalaksana pertama untuk mengurangi absorbsi adalah dengan memberikan lipid pada site of absorbtion toksin tersebut. misalkan karbol terabsorbsi lewat kulit, kita dapat mengoleskan minyak ke daerah kulit tersebut. bila karbol terabsorbsi lewat oral, maka kita dapat memberikan minyak dalam jumlah besar untuk menghambat absorbsi di gastrointestinal tract.kalau saya tidak salah ingat, yang disarankan adalah penggunaan paraffin.
selanjutnya adalah supportif untuk mempertahankan fungsi organ dari toksin. pada keracunan karbol, sangat tinggi sekali kemungkinan terjadinya multiple organ damage pada pasien. pemantauan balans cairan, support obat-obatan simpatomimetik sangat penting untuk mempertahankan MAP sehingga perfusi ke organ tetap terpenuhi.
yang terakhir adalah eliminasi. untuk membantu eliminasi, saya rasa hemodialisa adalah pilihannya. namun untuk hemodialisa sendiri tidak akan cukup dengan sekali hemodialisa dan kita mengharao seluruh toksin langsung tereliminasi. kemungkinan akan membutuhkan beberapa kali hemodialisa
saya kebetulan pernah mendapatkan 1 pasien keracunan karbol seperti ini, tetapi saya tidak sempat melakukan tindakan pertama dan ketiga karena waktu itu saya masih PPDS dan dokter senior saya tidak menyetujui tindakan tersebut (biasa ya dok, di Indonesia kebanyakan masih melihat siapa yang berbicara, bukan apa isi dari yang dibicarakan, hahahaha).pasien saya meninggal btw
terima kasih dok, mungkin kalau ada yang ahli toksikologi akan lebih jelas dan lebih bagus penjelasaanya