Alo dokter, izin bertanya. Seorang wanita, 29th, tanpa komorbid, 4 minggu yll mengalami gejala anosmia dan meriang (suhu tidak diukur) selama 2 hari, tidak...
Vaksin Covid-19 pada orang yang dicurigai penyintas Covid-19 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Vaksin Covid-19 pada orang yang dicurigai penyintas Covid-19
Alo dokter, izin bertanya. Seorang wanita, 29th, tanpa komorbid, 4 minggu yll mengalami gejala anosmia dan meriang (suhu tidak diukur) selama 2 hari, tidak pernah dilakukan swab PCR ataupun antigen ataupun diperiksakan ke dokter. Apakah diperbolehkan langsung vaksin Covid-19 atau sebaiknya disarankan menunggu 3 bulan kemudian? (mengingat di kuesioner vaksin hanya disebutkan tidak sedang mengalami ISPA dalam 7 hari terakhir)
Mohon advisnya, Dokter. Terima kasih 🙏
Pemberian vaksin pada penyintas atau suspek Covid-19 disarankan dilakukan setelah 3 bulan pasca infeksi oleh Kemenkes. Namun, bedasarkan CDC, pemberian vaksin pada penyintas dapat segera dilakukan, kecuali pada penyintas yang mendapati terapi plasma konvalesen atau antibodi monoclonal (menunggu hingga 90 hari).
Pemberian vaksin paksa infeksi Covid-19 ini dapat dilakukan segera untuk mencegah reinfeksi dikarenakan berbedanya respon imun pada setiap penyintas.
Kendala di lapangan, kita susah menentukan kapan pasien dinyatakan sembuh karena tidak semua pasien dievaluasi melalui pcr, apalagi jika pasien tidak terkonfirmasi antigen/pcr dari awal. Jadi sesuai kemenkes terbaru, pasien dinyatakan sembuh jika sudah karantina 10 hari sejak gejala pertama muncul dan 3 hari bebas gejala.
Pada kasus diatas, diperbolehkan dilakukan pemberian vaksin karena pasien termasuk kategori probable covid-19 dan sudah 4 minggu sejak gejala terakhir, namun saya menyarankan agar dilakukan pemeriksaan antibodi kualitatif untuk konfirmasi. Jika sudah terbentuk cukup antibodi, tidak diperlukan vaksin setidaknya hingga 90 hari pasca infeksi.
Kalau tidak pernah terbukti terkonfirmasi positif Covid, skrining dilakukan seperti pasien lainnya dok. Jadi, jika saat skrining pasien sehat, tdk ada riwayat imunisasi 1 bln terakhir, tidak sedang hamil muda (pada perempuan), pasien dpt diberikan vaksin Covid dok. Pun, jika pasien ternyata dulu benar terkonfirmasi positif lalu mendapat vaksin Covid kurang dari 3 bln pun sebenarnya tidak masalah dokter.Referensi : PAPDI
Sayang sekali saya belum menemukan jurnal yang membahas hal ini. Bila dokter atau TS yang lain ada, boleh mohon dishare y dok. Terima kasih banyak 🙏
Namun karena sejauh ini anosmia memang menjadi salah satu gejala utama infeksi Covid-19, dan hampir selalu setiap pasien dengan gejala ini saat dites hasilnya positif, (kecuali memang ada gangguan di saraf pensiunan atau tumor batang otak misalnya), maka anggapannya pasien ini sudah terkonfirmasi positif Dok. Jadi saya menyarankan utk menunda pemberian vaksin hingga 3 bulan setelah hasil negatif atau pasien sembuh.
Semoga membantu. Mohon koreksi bila ada salah. Terima kasih 🙏🏻
Saya kemarin juga seperti ini menjelaskan ke pasiennya untuk amannya. Mohon koreksi dari TS bila ada yang salah 🙏
Menurut saya dengan gejala khas yang ada kita bisa mengarahkan kemungkinan COVID-19,
Untuk vaksinasi menurut papdi tidak di rekomendasikan dan di tunda selama 3 bulan.
Tetapi ada beberapa pengalaman pasien saya dengan usia muda tanpa komorbid sudah di antigen (+) tanpa konfirmasi pcr setalah 1 bulan tetap melakukan vaksinasi, pasienya beberapa kipi dan ada tanpa gejala kipi.
Perlu memastikan pernah terinfeksi Covid 19 dengan melakukan test Antibodi Ig G terjadap Covid 19. Biasanya ini tidak segera menghilang .
Mudah-mudahan bisa membantu
Alo Dokter
Izin ikut berdiskusi ya. Saat ini belum ada pedoman yang baku tentang kasus seperti ini sih, Dok. Kalau pasien sudah pernah terkonfirmasi COVID-19, memang pedoman PAPDI menyarankan menunggu 3 bulan sebelum vaksin. Namun, untuk pasien suspek yang belum pernah menjalani pemeriksaan seperti ini memang belum ada pedoman yang clear. Vaksin mungkin dapat tetap diberikan. Bila rekan sejawat lainnya ada informasi lebih, mungkin bisa ikut berdiskusi. CMIIW.
Izin berdiskusi ya dok
Kasus serupa sering sy temui dokter. Psien menyampaikan pernah ada gejala akan tetapi tidak pernah melakukan tes.
Pada saat timbul gejala (misal 4 minggu yg lalu) artinya sasaran sudah selesai isolasi mandiri selama 14 hari.
Acuan sy adalah menanyakan apakah saat ini dan 7 hari terakhir ada gejala terkait infeksi covid (seperti demam, batuk, pilek, kelelahan) bentuk pertanyaan untuk menanyakan apakah tidak sedang dalam keadaan reinfeksi. apabila tidak ada sasaran bisa divaksinasi. Mohon koreksi dok. CMIIW
Izin ikut diskusi,kalo menurut sy karena keluhan pasien yg dirasakan sudah 4 minggu yg lalu, usia nya masih muda 29th serta tidak ada komorbid seperti nya tidak ada indikasi untuk menunda pemberian vaksin 3 bulan ke depan.
Sharing pengalaman saya, kalau pasien mengaku pernah anosmia walaupun belum pernah di cek pcr atau antigen maka biasanya saya tunda vaksinasi. Kita anjurkan untuk menunggu sampai 3 bulan kemudian baru di vaksin, mengingat anosmia merupakan gejala khas covid. Menurut para ahli vaksinasi kenapa ditunda sampai 3 bulan kedepan karena antibodinya akan menurun di 3 bulan kemudian makanya perlu divaksinasi kembali.. demikian yg saya tahu dok,