Alo Dokter, 

Kalau dari jadwal imunisasi IDAI sendiri, di usia 18 bulan dianjurkan untuk mendapat booster DTP. Jadi imunisasi yang disarankan 3x suntik DTP, dilanjutkan oleh 2x booster di usia 15-18 bulan dan usia 4-6 tahun, baru setelah itu dibooster kembali setiap 10 tahun. (CDC tetanus vaccine)

Jadi untuk anak ini, terutama karena juga ada luka terkena tusukan paku, maka harus dinilai terlebih dahulu apakah jenis lukanya merupakan luka yang bersih atau luka kotor, sehingga dapat dinilai derajat risiko terkena Tetanusnya. Juga karena riwayat imunisasinya lengkap, tidak perlu diberikan Tetanus imunoglobulin, namu akan lebih baik apabila tetap disarankan untuk booster DTP saja, Dok.... sekaligus melengkapi proteksi untuk anak ini. CMIIW

https://www.who.int/ith/vaccines/tetanus/en/

http://www.immunize.org/catg.d/p4220.pdf

https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Management_of_tetanusprone_wounds/

Alo dok..
Dari yg saya baca, jika memang sudah lengkap vaksin tetanusnya dalam 5th (bila luka kotor) atau 10th (bila luka bersih) , tidak perlu diberikan vaksin tetanus lagi

ini referensinya yaa dok

https://www.health.state.mn.us/diseases/tetanus/hcp/tetwdmgmt.html

Smg membantu yaa dok

Alo Dok, 

Pada luka tusukan akibat paku dianggap luka kontaminasi/luka kotor dan direkomendasikan mendapat vaksin tetanus ulang jika riwayat vaksin tetanus sebelumnya kurang dari 3 kali atau riwayat vaksinasi lebih dari 5 tahun yang lalu. 

Jika riwayat vaksinasi sebelumnya mengacu pada jadwal IDAI seharusnya anak sudah mendapat 4 kali pemberian vaksin, jadi tidak perlu diulang Dok.

Berikut referensi lengkapnya : https://pedsinreview.aappublications.org/content/pedsinreview/36/5/207.full.pdf

Saya setuju dengan pendapat TS diatas. Berdasarkan kasus diatas kita tinggal menentukan keadaan lukanya apakah termasuk luka kotor atau luka bersih. Jika memang riwayat vaksinasi <5tahun makan tdk di perlukan vaksin lagi. Terimakasih

protokol profilaksis tetanus