ALO, Dokter Anyeliria, Izin bertanya dokter, 1. Pada pasien neuropati perifer, contohnya akibat Diabetes, apakah pemberian vitamin B kompleks standar dapat...
Bagaimana penanganan pada kondisi-kondisi yang kerap dialami pasien diabetes, geriatri, atau pun pasien dengan neuralgia - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Bagaimana penanganan pada kondisi-kondisi yang kerap dialami pasien diabetes, geriatri, atau pun pasien dengan neuralgia
Dibalas 17 Desember 2020, 15:51
dr. Reren Ramanda
Dokter Umum
ALO, Dokter Anyeliria,
Izin bertanya dokter,
1. Pada pasien neuropati perifer, contohnya akibat Diabetes, apakah pemberian vitamin B kompleks standar dapat membantu ya dok?
2. Bagaimana ya dokter tips memilah pasien geriatri dengan perubahan perilaku dengan kecurigaan akibat gangguan cerebrovaskular, contohnya stroke?
3. Edukasi apa ya dokter yang dapat diberikan pada pasien neuralgia post herpetik untuk mengurangi nyeri kronik yang tidak hilang"? Terima kasih..
Dibuat 17 Desember 2020, 10:49
17 Desember 2020, 14:35
dr. Anyeliria Sutanto, Sp.S
Dokter Spesialis Saraf
Alo dr. Reren Ramanda
Terima kasih atas pertanyaannya dok.
1. Penggunaan vitamin B (khususnya vitamin B12) sebagai vitamin neurotropik, dilaporkan bermanfaat dalam memperbaiki gejala neuropati perifer pada pasien, baik pada kasus neuropati somatis (dengan keluhan nyeri, parestesi, hipestesi) dan neuropati otonom. Berdasarkan tinjauan sistematis oleh Julian dkk (2020), dilaporkan efektivitasnya pada kasus neuropati post herpes (level evidence II) dan kasus nyeri neuropatik lainnya (level evidence III).2. Keluhan perubahan perilaku pada pasien geriatri dapat disebabkan oleh berbagai diagnosis, seperti kondisi stroke, tumor otak, demensia dll jika kondisi tersebut melibatkan pusat kognitif yaitu di area kortikal (terutama lobus frontal dan temporal). Pada kasus perubahan perilaku yang dicurigai akibat stroke, maka onset keluhannya akan mendadak/tiba-tiba dan bisa disertai dengan defisit neurologis fokal (paresis saraf kranial, hemiparesis dsbnya). Selain itu, dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang berupa imejing otak untuk membedakan jenis strokenya untuk tatalaksana selanjutnya. Pada kasus demensia atau degeneratif, maka onsetnya akan memberat dan perlahan2 dok.3. Tatalaksana nyeri pada kasus neuralgia post herpes akan melibatkan terapi medikamentosa dan non-medikamentosa. Terapi medikamentosa dapat diberikan dengan pilihan obat golongan antidepresan, antikonvulsan, dan opioid. Sedangkan terapi non-medikamentosa berupa pengaturan diet, aktivitas fisik yang cukup (terutama olahraga yang bersifat relaksasi, dan menghindari rokok. Hal ini secara umum dapat membantu derajat nyeri yang dirasakan oleh pasien.Demikian dok. Semoga bermanfaat.
Terima kasih sebelumnya. :)
Terima kasih atas pertanyaannya dok.
1. Penggunaan vitamin B (khususnya vitamin B12) sebagai vitamin neurotropik, dilaporkan bermanfaat dalam memperbaiki gejala neuropati perifer pada pasien, baik pada kasus neuropati somatis (dengan keluhan nyeri, parestesi, hipestesi) dan neuropati otonom. Berdasarkan tinjauan sistematis oleh Julian dkk (2020), dilaporkan efektivitasnya pada kasus neuropati post herpes (level evidence II) dan kasus nyeri neuropatik lainnya (level evidence III).2. Keluhan perubahan perilaku pada pasien geriatri dapat disebabkan oleh berbagai diagnosis, seperti kondisi stroke, tumor otak, demensia dll jika kondisi tersebut melibatkan pusat kognitif yaitu di area kortikal (terutama lobus frontal dan temporal). Pada kasus perubahan perilaku yang dicurigai akibat stroke, maka onset keluhannya akan mendadak/tiba-tiba dan bisa disertai dengan defisit neurologis fokal (paresis saraf kranial, hemiparesis dsbnya). Selain itu, dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang berupa imejing otak untuk membedakan jenis strokenya untuk tatalaksana selanjutnya. Pada kasus demensia atau degeneratif, maka onsetnya akan memberat dan perlahan2 dok.3. Tatalaksana nyeri pada kasus neuralgia post herpes akan melibatkan terapi medikamentosa dan non-medikamentosa. Terapi medikamentosa dapat diberikan dengan pilihan obat golongan antidepresan, antikonvulsan, dan opioid. Sedangkan terapi non-medikamentosa berupa pengaturan diet, aktivitas fisik yang cukup (terutama olahraga yang bersifat relaksasi, dan menghindari rokok. Hal ini secara umum dapat membantu derajat nyeri yang dirasakan oleh pasien.Demikian dok. Semoga bermanfaat.
Terima kasih sebelumnya. :)
17 Desember 2020, 15:51
dr. Reren Ramanda
Dokter Umum
Terima kasih banyak dokter, sangat bermanfaat untuk saya