Angka kejadian ventilator-associated pneumonia atau VAP dilaporkan lebih tinggi pada populasi pasien COVID-19 daripada populasi pasien yang tidak mengalami COVID-19. Mayoritas pasien COVID-19 mengalami manifestasi klinis yang ringan. Akan tetapi, sebagian pasien mengalami COVID-19 berderajat berat dan membutuhkan ventilasi mekanik di ICU. Penggunaan ventilasi mekanik ini dikaitkan dengan risiko pneumonia.
Risiko ventilator-associated pneumonia (VAP) meningkat seiring dengan peningkatan durasi ventilasi mekanik dan durasi perawatan di ICU. Selain itu, risiko VAP juga meningkat pada pneumonia viral. Faktor lain yang memengaruhi munculnya VAP pada acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah disregulasi sistem imun paru dan kolonisasi orofaring.[1,2]
Kejadian Ventilator-Associated Pneumonia pada Pasien COVID-19
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)