Pencegahan dan terapi infeksi cytomegalovirus atau CMV pada resipien transplantasi dilakukan dengan pemberian obat-obatan antivirus. Meski begitu, antivirus yang optimal dan telah didukung oleh basis bukti yang kuat masih jarang.[1,2]
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) pada Resipien Transplantasi
Cytomegalovirus (CMV) merupakan virus yang umum ditemukan dan seringkali tidak menimbulkan gejala pada manusia. Penularannya terjadi melalui cairan tubuh seperti liur, urin, kontak seksual, dan transplantasi organ. Beberapa penelitian juga menunjukkan CMV dapat bertahan hidup pada permukaan benda.[3,4]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)