Pendekatan Non-Operatif pada Lansia dengan Fraktur Radius Distal

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan

Pendekatan non-operatif, misalnya dengan pembidaian, pada lansia dengan fraktur radius distal diduga dapat menjadi pilihan terapi yang lebih baik dibandingkan pembedahan pada beberapa kasus. Fraktur radius distal merupakan fraktur ekstremitas atas tersering pada lansia, dengan prevalensi 18% dari seluruh fraktur yang terjadi pada populasi lansia. Adanya osteoporosis meningkatkan risiko fraktur ini.[1,2]

Panduan yang dikeluarkan oleh American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa terapi operatif tidak terbukti memberikan luaran jangka panjang yang lebih baik pada populasi lansia bila dibandingkan dengan pendekatan non-operatif. Selain itu, tindakan operatif juga memiliki kekurangan dari sisi biaya hingga komplikasi yang disebabkan.[1-3]

Penatalaksanaan Fraktur Radius Distal pada Lansia

Referensi