Pertimbangan etik dan dampak mewajibkan vaksinasi COVID-19 menjadi pemikiran yang cukup rumit, terutama di negara Indonesia. Masyarakat memiliki tingkat kepercayaan yang bervariasi terhadap vaksin COVID-19, mungkin karena informasi yang terbatas terkait jenis vaksin, tanggal ketersediaannya, dan profil keamanannya. Dari survei yang dilakukan di Indonesia pada bulan September 2020 menunjukkan hanya dua pertiga responden yang bersedia menerima vaksin COVID-19.[1]
Memasuki tahun 2021, COVID-19 telah menjadi pandemi selama lebih dari satu tahun. Sejauh ini, sebagian besar negara di dunia belum berhasil menekan penyebaran penyakit. Upaya pembatasan sosial yang dilakukan justru berdampak negatif terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Vaksin yang efektif menjadi tumpuan harapan dunia. Vaksin COVID-19 merupakan vaksin pertama yang dikembangkan dalam rentang waktu sangat singkat. Tekanan dari dunia untuk mengaplikasikan vaksin tersebut sangat tinggi.[2-5]
Pertimbangan Mewajibkan Vaksinasi COVID-19
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)