Red flags atau tanda bahaya sariawan dapat membedakan penyebab jinak dari kondisi yang lebih serius, seperti HIV atau kanker mulut. Sariawan, dikenal juga sebagai ulkus oral, ditandai dengan adanya lesi pada mukosa mulut yang dapat disertai atau tanpa nyeri. Sariawan dapat disebabkan oleh trauma lokal, defisiensi nutrisi, infeksi virus dan bakteri, serta adanya gangguan imunitas.[1,2]
Sekilas Tentang Etiologi Sariawan
Sariawan biasanya disebabkan oleh etiologi yang jinak, seperti trauma lokal, stress emosional, reaksi alergi lokal, pengaruh hormonal, ataupun perubahan mikrobiota pada kavitas oral. Meski demikian, adanya sariawan juga bisa menjadi bagian dari kondisi sistemik seperti penyakit Celiac, defisiensi vitamin D, defisiensi zinc, defisiensi vitamin B1, ataupun kanker mulut (oral cancer).[1-3]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Edgar NR, Saleh D, Miller RA. Recurrent Aphthous Stomatitis: A Review. J Clin Aesthet Dermato. 2017; 10(3):26-36
2. Lewis M, Wilson N. Oral ulceration: causes and management. Pharmaceutical Journal. 2019.
3. Cruz IT, Fraiz FC, Celli A, Amenabar JM, Assunção LR. Dental and oral manifestations of celiac disease. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2018 Nov 1;23(6):e639-e645. doi: 10.4317/medoral.22506. PMID: 30341262; PMCID: PMC6260995.
4. Mortazavi H, Safi Y, Baharvand M, Rahmani S. Diagnostic Features of Common Oral Ulcerative Lesions: An Updated Decision Tree. Int J Dent. 2016;2016:7278925. doi: 10.1155/2016/7278925. Epub 2016 Oct 3. PMID: 27781066; PMCID: PMC5066016.
5. Oztekin A, Oztekin C. Vitamin D levels in patients with recurrent aphthous stomatitis. BMC Oral Health. 2018; 18:186.
6. Wiley KD, Gupta M. Vitamin B1 Thiamine Deficiency. StatPearls Publishing, Treasure Island. 2022.
7. Wong TSC, Wiesenfeld D. Oral Cancer. Australian Dental Journal. 2018;63(1):91-99.
8. Anita M. Oral cancer What to do if something unusual shows up. JADA For the Patient. 2017; 148(10).
9. Siu A, Landon K, Ramos DM. Differential diagnosis and management of oral ulcers. Seminars in Cutaneous Medicine and Surgery. 2015; 34.
10.Belenguer-Guallar I, Jimenez-Soriano Y, Claramunt-Lozano A. Treatment of recurrent aphthous stomatitis. A literature review. J Clin Exp Dent. 2014; 6(2):168-174.
11. Lewis M, Wilson N. Oral ulceration: causes and management. Pharmaceutical Journal. 2019.
12. Tarakji B, Gazal G, Al-Maweri S, Azzeghaiby SN, Alaizari N. Guideline for the Diagnosis and Treatment of Recurrent Aphthous Stomatitis for Dental Practitioners. J Int Oral Health. 2015; 7(5): 74-80.
Facebook 
Masuk dengan Email
