Pendahuluan Ketorolac
Ketorolac merupakan antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang memiliki indikasi sebagai tata laksana nyeri akut intensitas sedang–berat. Terapi dengan ketorolac bersifat jangka pendek, maksimal 5 hari. Ketorolac dapat digunakan melalui injeksi intravena (IV), injeksi intramuskular (IM), dan secara oral.[1,3]
Ketorolac merupakan OAINS non-selektif yang menghambat aktivitas enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1 dan COX-2) dalam mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin. Efek antiinflamasi dari ketorolac terutama disebabkan oleh kemampuannya menghambat enzim COX-2.[3,4]
Penggunaan ketorolac perlu dilakukan secara berhati-hati dan dalam pengawasan karena kemungkinan efek sampingnya. Ketorolac memiliki beberapa efek samping, antara lain perdarahan gastrointestinal, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dan reaksi hipersensitivitas.[3,5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)