Pendahuluan Gabapentin
Gabapentin adalah obat antikonvulsan yang juga memiliki efek antispasmodik dan pelemas otot. Gabapentin sering digunakan dalam tata laksana neuralgia postherpetik dan epilepsi.[1]
Gabapentin menghambat pelepasan neurotransmitter eksitatorik, sehingga mampu menghalangi adanya neurotransmisi patologis, seperti yang ditemukan pada kasus nyeri neuropati dan gangguan kejang. Gabapentin pertama kali ditemukan pada tahun 1970-an di Jepang, yang pertama kali digunakan sebagai pelemas otot dan obat antispasmodik.[2]
Gabapentin telah mendapat persetujuan FDA untuk terapi kejang parsial pada tahun 1993. Saat ini, gabapentin memiliki persetujuan FDA untuk neuralgia postherpetik, terapi tambahan kejang parsial dengan/tanpa generalisasi sekunder pada pasien di atas usia 12 tahun dengan epilepsi, dan restless leg syndrome (RLS) sedang hingga berat.[2-5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)