Carbamazepine
Carbamazepine adalah obat antikonvulsan yang digunakan dalam pengelolaan epilepsi, gangguan bipolar dan nyeri akibat trigeminal neuralgia. Secara khusus, carbamazepine telah dilaporkan efektif untuk terapi kejang campuran, kejang parsial dengan gejala kompleks, dan kejang tonik-klonik umum. Carbamazepine diindikasikan untuk episode manik dan episode manik-depresif campuran yang disebabkan oleh gangguan bipolar. Beberapa penggunaan off label carbamazepine adalah dalam pengelolaan gejala putus obat alkohol dan restless leg syndrome.[1,2]
Reaksi dermatologi yang serius dan terkadang fatal, termasuk toxic epidermal necrolysis (TEN) dan sindrom Stevens-Johnson (SSJ), telah dilaporkan pada pengobatan dengan carbamazepine. Efek samping ini memiliki hubungan yang kuat dengan adanya varian alelik HLA-B*1502 dari gen HLA-B yang ditemukan hampir secara eksklusif pada pasien dengan keturunan di seluruh wilayah Asia. Pasien yang merupakan pembawa alel ini tidak boleh diresepkan carbamazepine. Selain itu, telah dilaporkan pula efek samping berupa agranulositosis dan anemia aplastik.[1,11-14]
Perlu diperhatikan bahwa obat antiepilepsi seperti carbamazepine telah dikaitkan dengan peningkatan risiko ideasi dan perilaku bunuh diri. Pengawasan dan evaluasi berkala risiko bunuh diri diperlukan pada pasien yang mengonsumsi obat ini.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)