Pendahuluan Fluconazole
Fluconazole adalah obat antifungi sistemik dari golongan azol. Fluconazole bersifat fungistatik, dengan cara menghambat sintesis dinding sel jamur. Indikasi utama penggunaan fluconazole adalah untuk mengobati infeksi kandida, seperti kandidiasis orofaringeal, kandidiasis esofageal, dan kandidiasis vaginalis. Fluconazole dapat digunakan sebagai profilaksis kandidiasis pada penderita human immunodeficiency virus (HIV).[1,2]
Sediaan fluconazole di Indonesia adalah dalam bentuk kapsul 50 mg, kapsul 150 mg, dan solusio injeksi 2 mg/mL. Konsumsi fluconazole oral dapat dilakukan sebelum atau sesudah makan. Penyesuaian dosis fluconazole perlu dilakukan untuk pasien pediatrik dan gangguan fungsi ginjal, berdasarkan creatinine clearance (CrCl).[1,3]
Secara umum, toleransi terhadap fluconazole oral cukup baik. Namun, kadang dapat terjadi efek samping pada saluran pencernaan, seperti nausea, vomitus, dan diare. Reaksi anafilaksis dapat terjadi, tetapi sangat jarang. Efek samping lain yang dapat ditemukan, antara lain pemanjangan interval QT, dizziness, myalgia, dan ruam pada kulit.[4,5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)