Pendahuluan Artemether
Artemether adalah obat antimalaria turunan artemisinin. Artemether adalah salah satu obat lini pertama dalam tata laksana malaria falciparum tanpa komplikasi. Obat ini dapat juga digunakan dalam pengobatan malaria berat dan malaria falciparum yang resisten terhadap klorokuin. Artemether dapat digunakan secara oral, intramuskular, dan rektal.[1–3]
Mekanisme kerja artemether dicapai melalui katalisasi besi pada darah. Katalisasi besi akan menghasilkan radikal bebas karbon yang menyebabkan alkalisasi heme dan protein. Hal ini akan menyebabkan hambatan pada sintesis protein dan asam nukleat parasit. Artemether merupakan schizonticide poten kerja secara cepat yang efektif untuk malaria yang resisten terhadap klorokuin.[3–5]
Efek samping yang sering dijumpai akibat artemether, antara lain sakit kepala, anorexia, dizziness, arthralgia, dan myalgia. Meskipun jarang, tetapi artemether juga dilaporkan dapat menyebabkan reaksi anafilaksis. Interaksi obat dapat terjadi antara artemether dengan obat-obatan yang dimetabolisme oleh CYP450, misalnya rifampicin, ketoconazole, dan kontrasepsi hormonal.[1,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)