Pendahuluan Vinblastine
Vinblastine merupakan agen antineoplastik golongan alkaloid vinka yang digunakan sebagai pengobatan kemoterapi kanker, antara lain limfoma Hodgkin, sarkoma Kaposi, dan kanker testis. Secara off-label, vinblastine juga digunakan sebagai terapi untuk kanker ovarium, kanker prostat, dan non-small cell lung cancer.[1]
Obat yang berasal dari daun Catharanthus roseus (bunga vinka) ini, bekerja untuk menghentikan fase metafase pada proses mitosis yang berujung pada kematian sel sehingga banyak dipakai sebagai antineoplastik atau antitumor sebagai obat tunggal maupun dalam regimen kombinasi dengan obat lain, seperti doxorubicin dan dacarbazine.[2-5]
Vinblastine hanya boleh diberikan secara intravena. Pemberian vinblastine secara intratekal dapat menyebabkan kematian. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh vinblastine antara lain leukopenia, anemia, alopecia, dispnea, dan konstipasi.[3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)