Pendahuluan Dexamethasone
Dexamethasone merupakan obat golongan kortikosteroid dengan efek glukokortikoid yang poten. Efek terapi yang diharapkan dari dexamethasone adalah efek antiinflamasi atau imunosupresan, dengan menghambat phospholipase A2..[1–3]
Bioavailabilitas dexamethasone per oral cukup baik, yaitu mencapai 80%. Dexamethasone memiliki waktu paruh yang panjang, sekitar 4 jam, oleh karena itu penggunaannya sesuai pada kondisi-kondisi yang membutuhkan efek glukokortikoid secara kontinyu. Metabolisme dexamethasone terjadi di hepar, dan mayoritas diekskresikan lewat urin.[4,5]
Indikasi penggunaan dexamethasone adalah pada penyakit sendi inflamatori, meningitis bakterial, eksaserbasi akut multiple sclerosis, dan unresponsive shock, seperti syok anafilaksis. Dexamethasone juga digunakan secara off-label untuk COVID-19, mual dan muntah akibat kemoterapi, nyeri karena kanker, serta sebagai pencegahan komplikasi neurologis pada meningitis.[6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)