Pendahuluan Piracetam
Piracetam adalah obat nootropik yang merupakan derivat siklik dari gamma-aminobutiric acid (GABA). Piracetam memiliki efek neuroproteksi dan antikonvulsan, serta dilaporkan dapat meningkatkan plastisitas saraf. Kemanjurannya didokumentasikan dalam gangguan kognitif dan dementia, vertigo, mioklonus kortikal, dan anemia sel sabit pada dewasa. Piracetam juga digunakan secara off label pada anak dengan disleksia.
Aplikasi klinis piracetam masih dipenuhi pro dan kontra. Penggunaan obat ini tidak disetujui oleh FDA ataupun TGA, sehingga tidak tersedia sebagai obat resep di Amerika Serikat dan Australia. Di Indonesia, indikasi yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah sebagai terapi tambahan pada mioklonik kortikal. Piracetam tersedia dalam bentuk sediaan oral dan injeksi di Indonesia.
Mekanisme kerja piracetam adalah dengan berikatan pada kepala fosfolipid sehingga melindungi struktur membran lamellar dengan membentuk kompleks obat-fosfolipid. Hal tersebut berperan pada meningkatnya stabilitas membran, sehingga protein membran dan transmembran dapat mempertahankan struktur tiga dimensi dan berfungsi secara maksimal.[1-3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)