Pendahuluan Vaksin COVID-19 Sputnik V
Vaksin COVID-19 Sputnik V (Gam-COVID-Vac) termasuk dalam vaksin vektor. Vaksin ini dikembangkan oleh Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Rusia untuk pencegahan penyakit COVID-19.[1,2] Vaksin Sputnik V berbeda dengan vaksin adenovirus lainnya karena bersifat heterolog, artinya setiap dosis vaksin membawa serotipe yang berbeda - glikoprotein S rAd tipe 26 (rAd26) dan rAd tipe 5 (rAd5).
Sama seperti 6 vaksin lainnya yaitu Sinovac (CoronaVac), vaksin COVID-19 Bio Farma, Astrazeneca, Sinopharm, Moderna, dan Comirnaty (Pfizer), vaksin Sputnik V juga telah mendapat sertifikat Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tanggal 24 Agustus 2021 untuk dapat digunakan di Indonesia sebagai vaksin untuk pencegahan COVID-19.
Berdasarkan studi yang dilakukan, disimpulkan vaksin Sputnik V memicu respon imun humoral dan seluler dan diklaim memiliki profil keamanan yang baik pada peserta dalam uji klinik fase ½. Analisa sementara pada uji fase 3, vaksin Sputnik V juga disimpulkan memiliki kemanjuran 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2%) terhadap pencegahan COVID-19 dan ditoleransi dengan baik dalam studi Kohort dalam jumlah besar.[2-4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)