Pendahuluan Magnesium
Magnesium adalah alkalin metal yang berperan sebagai kofaktor untuk lebih dari 300 enzim yang penting untuk sintesis protein, kontraksi otot, fungsi saraf, kontrol gula darah, reseptor hormon, regulasi tekanan darah, dan eksitabilitas jantung. Magnesium juga berperan dalam produksi energi, seperti metabolisme ATP, fosforilasi oksidatif, glikolisis, dan sintesis asam nukleat, yaitu RNA dan DNA.[1,2]
Kebutuhan magnesium harian dapat tercukupi melalui asupan diet yang seimbang. Sumber makanan yang tinggi magnesium terutama berasal dari sayuran berdaun hijau, wortel, brokoli, ikan, gandum, apel, pisang, dan kacang-kacangan seperti kacang almond dan kacang mete.[1,3]
Pemberian magnesium diindikasikan pada kondisi hipomagnesemia yang dapat menyebabkan parestesi, kejang, ataupun aritmia. Magnesium juga dapat bekerja sebagai antikonvulsan pada kasus preeklampsia berat atau eklampsia. Selain itu, beberapa bukti ilmiah mengindikasikan bahwa magnesium bermanfaat dalam terapi insomnia.[3-5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)