Pendahuluan Vitamin E
Vitamin E atau alfa tokoferol adalah senyawa larut lemak yang memiliki aktivitas esensial sebagai antioksidan. Vitamin E dapat digunakan dalam tata laksana defisiensi vitamin E dan suplementasi pada fibrosis kistik.[1]
Mekanisme primer dari vitamin E adalah sebagai scavenger radikal bebas. Peroksidasi dari asam lemak tidak jenuh pada membran sel akibat radikal bebas akan menyebabkan cedera sel. Vitamin E berperan protektif terhadap hal tersebut.
Efek samping yang sering timbul akibat suplementasi vitamin E mencakup mual, muntah, nyeri kepala, gangguan penglihatan, keluhan gastrointestinal, risiko stroke hemoragik, peningkatan ringan kadar kreatinin urine, dan necrotizing enterocolitis. Terdapat peningkatan risiko perdarahan intraoperatif karena vitamin E diketahui menghambat agregasi platelet.[2]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)