Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Anestesi Pasca Operasi pada Geriatri

Oleh :
dr.Mhd. Aripandi Wira, SpAn

Penurunan fungsi kognitif pada pasien pasca operasi lebih dikenal dengan istilah postoperative neurocognitive disorders (PND) meliputi delirium pascaoperasi, keadaan akut konfusi, tidak adanya focus atau atensi; dan Post Operative Cognitive Dysfunction (POCD) yang merupakan keadaan berkepanjangan dari gangguan kognitif dimana secara dominan mempengaruhi kemampuan kognitif dan memori lebih besar.

Hubungan antara anestesi, prosedur bedah dengan PND telah lama diketahui. Akan tetapi mekanisme terjadinya masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa studi menyatakan adanya hubungan antara penurunan kognitif dengan agen anestesi dan pembedahan mayor pada populasi lansia. Penurunan kognitif ini diduga disebabkan oleh neuroinflamasi sebagai hasil dari stress perioperatif, gangguan vaskular, ataupun percepatan dari penurunan kognitif dari pasien yang sebelumnya di diagnosa dengan gangguan neurodegeneratif, seperti dementia preklinis.[1-3]

Diantara pasien yang berusia ≥ 65 tahun, diperkirakan sekitar 65% mengalami delirium dan 10% mengalami penurunan kognitif jangka panjang setelah dilakukan pembedahan non kardiak. Komplikasi ini berhubungan dengan kejadian delirium yang dapat terjadi akibat perawatan di rumah sakit yang terlalu panjang, penggunaan ventilator mekanis, dan penurunan fungsi organ lainnya. Setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit, pasien yang menderita delirium pascaoperasi merupakan kelompok dengan peningkatan risiko perburukan fungsional dan kesehatan psikologis, penurunan kognitif progresif, dementia, maupun kematian.[2,3]

Referensi