Pendahuluan Infertilitas Pria
Infertilitas pada pria dapat terjadi akibat defisiensi dalam pembentukan, konsentrasi, atau transportasi sperma. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi selama 12 bulan atau lebih. Infertilitas diperkirakan menjadi masalah pada 8-12% pasangan usia reproduksi disertai adanya peran infertilitas pria.
Secara umum, infertilitas pria dapat disebabkan oleh patologi langsung pada testis, hipogonadisme, penyakit sistemik, gangguan ereksi dan ejakulasi, serta obstruksi saluran sperma. Penyebab infertilitas pria terbanyak adalah varikokel.[1,2]
Infertilitas merupakan kondisi yang membebani secara fisik dan mental. Oleh sebab itu, seorang dokter harus mampu menyamakan persepsi dengan pasien tentang tujuan evaluasi klinis infertilitas pada pria sejak tatap muka pertama dengan pasien. Tujuan utama evaluasi klinis infertilitas pada pria adalah untuk mengidentifikasi kondisi dasar penyebab infertilitas yang mungkin dapat diobati dan berpotensi mengembalikan kesuburan, mengenali kondisi yang sifatnya ireversibel yang masih mungkin ditangani dengan Assisted Reproductive Technology (ART) bayi tabung maupun inseminasi buatan.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)