Pendahuluan Clostridium Difficile Colitis
Clostridium difficile colitis atau yang dikenal juga sebagai Clostridioides difficile colitis adalah kondisi peradangan pada kolon yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium difficile sehingga menyebabkan terjadinya diare akut dan gejala gastrointestinal lainnya. Pada tahun 2016 Clostridium difficile ini berubah nama menjadi Clostridioides difficile, namun hingga saat ini masih dikenal sebagai Clostridium difficile. Infeksi bakteri ini merupakan penyebab utama dari diare nosokomial di seluruh dunia.[1-3]
Clostridium difficile merupakan bakteri penghasil spora, gram positif, anaerob, yang dapat memproduksi toksin, yaitu enterotoksin A (toksin A) dan sitotoksin B (toksin B). Transmisi dari infeksi ini terjadi secara fekal-oral dengan menelan spora dari C. difficile. Clostridiosis memiliki manifestasi klinis yang bervariasi, mulai dari asimtomatik (karier), diare derajat ringan-sedang, hingga kolitis fulminan yang dapat mengancam nyawa.[1,2]
Terdapat dua faktor risiko utama terjadinya infeksi ini, yaitu penggunaan antibiotik jangka panjang dan paparan terhadap bakteri C. difficile. Selain itu, risiko infeksi juga lebih besar pada lansia dan pasien dengan riwayat rawat inap yang sering atau lama. Faktor risiko lainnya berupa kondisi komorbid seperti inflammatory bowel disease, riwayat pembedahan saluran pencernaan, kanker, gagal ginjal kronis, dan penggunaan imunosupresan.[1-3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)