Pendahuluan Hipertensi Pulmonal
Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi pada pembuluh arteri paru, yang bisa disebabkan oleh penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), obstructive sleep apnea, ataupun emboli paru. Kondisi ini merupakan suatu sindrom yang kompleks dan multifaktorial, yang disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan vaskular paru yang abnormal, sehingga menyebabkan perubahan pada pembuluh darah pulmonal serta peningkatan beban vaskular pulmonal.[1-3,5]
Secara fisiologis pada individu yang sehat, tekanan vaskular paru yang normal berkisar <25 mmHg. Apabila terdapat peningkatan rerata tekanan vaskular paru (mean pulmonary artery pressure) menjadi ≥25 mmHg, maka akan terjadi hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal memiliki kecenderungan untuk bersifat progresif karena adanya peningkatan resistensi vaskular paru yang dapat menyebabkan penurunan fungsi dan remodeling ventrikel kanan yang disebabkan oleh peningkatan afterload ventrikel kanan.[2-5]
Manifestasi klinis dari hipertensi pulmonal yang paling umum ditemukan adalah dispnea yang timbul saat beraktivitas, fatigue, nyeri dada seperti angina tipikal, hemoptisis, dan edema. Gallop ventrikel kanan dan distensi vena jugularis juga dapat ditemukan pada hipertensi pulmonal terutama pada stadium lanjut.[1,2,5]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)